CE, menurutnya, harus diwujudkan melalui desain ulang panel surya dan turbin angin agar lebih mudah didaur ulang, pemanfaatan baterai kendaraan listrik sebagai penyimpanan energi tahap kedua, serta pembangunan industri daur ulang berskala regional.
Made juga menyinggung tantangan domestik Indonesia, khususnya rendahnya akses air minum aman, sanitasi layak, dan kualitas perumahan. Untuk mencapai target Indonesia Emas 2045, Indonesia membutuhkan lebih dari 48 juta sambungan air minum baru serta investasi besar-besaran pada infrastruktur dasar.
Acara workshop bersama Advisory Board Jurusan Teknik Lingkungan UII ini dibuka oleh Dr.Eng. Awaludin Nurmiyanto, Ketua Jurusan Teknik Lingkungan UII, diawali laporan capaian terkini yang diraih Teknik Lingkungan oleh Any Juliany, Ph.D. selaku Ketua Prodi S1 Teknik Lingkungan dan Dr. Andik Yulianto sebagai Ketua Prodi Magister Teknik Lingkungan.
Hadir juga dalam workshop anggota Advisory Board yang lain antara lain: Prof. Dr-Ing. Misri Gozan dari PII Pusat; Fahmi Hamim MSc dari Pertamina; Donan Wijaya MSc dari DLHK DIY, dan Imam Ferisandi MS yang sedang ambil S3 di UI Jakarta – Ketua IKA Teknik Lingkungan UII. Melalui workshop ini, Jurusan Teknik Lingkungan UII menegaskan komitmennya menjadi pusat pemikiran strategis dalam isu lingkungan, energi, dan keberlanjutan.
Dengan dukungan para ahli, UII berharap dapat berkontribusi dalam merumuskan solusi yang tidak hanya mendorong energi hijau, tetapi juga memastikan lingkungan tetap terlindungi di masa depan. *
