HARIAN MERAPI - Keberadaan dosen UII Ahmad Munasif Rafie Pratama (AMRP) yang sebelumnya dikabarkan hilang sudah terdeteksi.
Ia tidak hilang, melainkan hanya mengubah rute kepulangan tanpa pemberitahuan.
Demikian dijelaskan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol. Krishna Murti ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Baca Juga: Ledakan di Blitar, satu orang meninggal, tiga orang masih tertimbun, begini kondisinya
Krishna menyebut keberadaan Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Ahmad Munasif Rafie Pratama (AMRP) sudah terdeteksi di mana yang bersangkutan tidak hilang tetapi mengubah rute kepulangan tanpa pemberitahuan.
“Sudah terdeteksi, yang bersangkutan tidak hilang. Tapi mengubah rute tanpa memberitahu siapa pun,” kata Krishna .
Terkait apa alasan Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut mengubah rute dan apakah ada hal yang membuat perubahan rute tersebut, Krishna belum memberikan informasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ledakan hebat di Ponggok, Blitar, satu rumah hancur, lainnya rusak, diduga ini penyebabnya
Sebelumnya, UII Yogyakarta telah meminta bantuan National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia untuk melacak keberadaan dosennya yang dilaporkan hilang setelah menghadiri aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia.
Pihak kampus telah berkomunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul, Turki yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Tim Pusat Krisis UII Yogyakarta telah melakukan penggalian jejak digital dan memastikan bahwa Ahmad Munasir sudah meninggalkan Oslo, Norwegia dan berada di Istanbul, Turki.
Rektor UII Prof Fathul Wahid dalam keterangannya diterima di Yogyakarta, Minggu (19/2) mengatakan selain rekaman aktivitas “sing out google drive” yang terjadi pada 13 Februari 2023 pukul 03.57 waktu setempat, Tim Pusat Krisis UII menemukan jejak digital lain.
AMRP, kata dia, sempat terhubung internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke Kampus UII lokasi aksesnya di sekitar Istanbul pada pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023.
Informasi temuan jejak digital tersebut telah diterima KBRI Oslo.