"Pemantauan dilakukan bersama dan Kodim 0726 Sukoharjo sudah melibatkan Babinsa. Dari Polres Sukoharjo ada Bhabinkamtibmas, DKK ada tenaga medis puskesmas dan bidan. Selain itu ada juga dari kecemayan dan desa," lanjutnya.
Kodim 0726 Sukoharjo akan melaksanakan evaluasi bersama setiap satu pekan sekali. Disini akan terlihat perkembangan anak-anak setelah mendapat penanganan.
Baca Juga: Rekayasa lalu lintas di Jalan Wates Km 8 Gamping Sleman hasilnya menggembirakan, nihil kecelakaan
"Petugas juga akan melaksanakan penyuluhan dengan masuk rumah ke rumah warga terkait pencegahan dan penanganan stunting. Perlu ditekankan juga terkait pemberian makanan bergizi pada keluarga khususnya anak-anak," lanjutnya.
Camat Polokarto Heri Mulyadi mengatakan, angka kasus stunting di wilayah Kecamatan Polokarto merupakan tertinggi di Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan Desa Mranggen merupakan desa tertinggi dengan kasus stunting di wilayah Kecamatan Polokarto.
Pemerintah Kecamatan Polokarto telah melakukan berbagai upaya baik untuk pencegahan dan penanganan kasus stunting. Pemerintah desa juga ikut dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Salah satunya dengan menganggarkan dana desa untuk pencegahan dan penanganan kasus stunting.
"Kami tekankan untuk pencegahan. Gencarkan kegiatan dengan makanan bergizi. Namun demikian apabila sudah ada temuan kasus maka secepatnya dilakukan penanganan. Pemerintah desa juga diminta membantu dengan menggunakan dana desa untuk stunting," ujarnya.
Direktur PT Dua Naga Corp Luki Adhi Sulaksono mengatakan, PT Dua Naga Corp ikut ambil bagian dalam penanganan stunting dengan pemberian makanan tambahan bergizi. "Kami menggunakan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi anak dengan menggunakan bahan baku alga," ujarnya.
Plt Asisten I Pemkab Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan, angka kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo tinggi. Pemkab Sukoharjo sudah melakukan percepatan penanganan dengan turun ke masyarakat.(*)