HARIAN MERAPI - Berkaitan dengan nasib ratusan mahasiswa asal Pegunungan Bintang (PB) Papua yang studi di UKSW Salatiga, Penjabat (Pj) Walikota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi menegaskan pihaknya telah mengalokasikan bantuan sembako dan bahan makanan.
Bantuan sembako dan bahan makanan untuk ratusan mahasiswa asal Pegunungan Bintang, Papua yang kehabisan bekal dan makanan dialokasikan selama satu bulan.
Langkah ini diambil Pemkot Salatiga, apabila Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang (PB), Papua sampai rentang pertengahan bulan Februari sampai akhir Februari 2023 belum ada kiriman biaya untuk mahasiswa asal Pegunungan Bintang tersebut.
“Kami sudah alokasikan bantuan kebutuhan mahasiswa UKSW asal Pegunungan Bintang, Papua selama satu bulan," kata Sinoeng N Rachmadi kepada sejumlah wartawan di Gedung Papak Kantor Walikota Salatiga, Kamis (9/2/2023).
"Hal ini dengan catatan apabila pihak Pemkab PB belum juga mengirimkan biaya ke Salatiga," lanjutnya.
"Alokasi bantuan satu bulan ini juga merupakan perintah Gubernur Jateng, Pak Ganjar Pranowo kepada saya. Kami siap membantu siapapun yang membutuhkan,” tandasnya.
Tetapi, Sinoeng berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, tepat janji untuk segera mengirim biaya bagi mahasiswa beasiswa di Salatiga tersebut.
“Dari komunikasi yang kami lakukan, Pemkab PB dalam waktu dua pekan ke depan akan mengirim biaya bagi mahasiswa tersebut," katanya.
"Kami sudah siapkan satu bulan penuh bantuan bahan makanan jika darurat lagi,” kata Pj Walikota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kealumnian Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Yafet Yosafet Wilben Rissy mengungkap dan membuka proses beasiswa bagi 210 mahasiswa asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua yang kehabisan bekal makanan dan biaya hidup di Salatiga.
Menurut Yafet, kerjasama ini dimulai pada Maret 2021 lalu antara Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua dengan UKSW Salatiga untuk program peningkatan sumber daya manusia (SDM).