HARIAN MERAPI - Pj Walikota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi langsung ambil langkah cepat membantu kurang lebih 200 mahasiswa UKSW Salatiga yang kelaparan di Salatiga.
Langkah ini berkaitan mencuatnya informasi ratusan mahasiswa Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan yang kelaparan di Salatiga.
Sinoeng mengungkapkan ia mengambil alih dalam segala hal perintah terkait mahasiswa 'menderita' kelaparan karena tidak memiliki uang selama menempuh pendidikan di Salatiga.
"Saya langsung komunikasi ke Rektor UKSW, saya sampaikan saya ambil alih sebagai Ketua Gugus Tugas saya perintahkan agar sore ini juga dikirim sembako untuk 10 hari ke depan," kata Sinoeng, Selasa (7/2/2023).
Selain sembako, Sinoeng juga telah berkomunikasi dengan pihak Rektorat UKSW agar dapat memberikan dispensasi keringanan waktu penundaan pembayaran uang kuliah.
Mengingat, kejadian menimpa setidaknya 188 mahasiswa Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua hingga nyaris tidak dapat membayar kuliah, serta diusir dari tempat tinggal (karena sebagian besar mahasiswa Papua ini berdomisili menyebar di Salatiga) bukan disengaja
Melainkan, kiriman uang dari pemerintahan daerah asal mahasiswa ini berasal terlambat datang.
Baca Juga: Para wanita berusia 40 tahun disarankan lakukan USG payudara, ini lho manfaatnya!
Lebih jauh Sinoeng menekankan, pihaknya akan mengumpulkan para mahasiswa Papua di satu titik di UKSW sebagai langkah mempermudah komunikasi.
Ratusan mahasiswa dikumpulkan di kompleks Pemkot Salatiga, Selasa (7/2/2023) malam.
Melalui satu koordinator mahasiswa Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan malam ini saya minta dikumpulkan di UKSW. Hal ini semata-mata mempermudah komunikasikan kita.
Sinoeng berharap dengan momen ini mereka tidak lagi perlu terbebani dan merasa memiliki keluarga di Salatiga ini sekaligus mencari jalan keluar agar mereka bisa berkomunikasi dengan Pemda asal mereka.
Baca Juga: Sebuah pohon tumbang di Langensari Yogya karena hujan yang disertai angin kencang