HARIAN MERAPI - Guyuran hujan lebat yang terjadi di wilayah Kota Manado menyebabkan bencana hidrometeorologi basah, yaitu banjir dan longsor.
Banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Manado ini terjadi di beberapa titik.
Melansir dari website bnpb.go.id oleh harianmerapi.com pada Jumat (27/1/2023) pukul 16.49 WIB, banjir dan tanah longsor di Kota Manado menyebabkan 1 warga meninggal dunia dan puluhan keluarga terdampak kejadian tersebut.
Hujan yang terjadi di wilayah Kota Manado ini mengakibatkan debit air Sungai Tondano meluap.
Sehingga banjir di beberapa titik pun tidak dapat dihindari.
Akibatnya puluhan rumah terendam dengan tinggi muka air 80-300 cm.
Hingga artikel ini dimuat, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lain masih melakukan upaya penanganan darurat seperti evakuasi dan penilaian kebutuhan.
Baca Juga: Kesimpulan sidang praperadilan, termohon yakin penetapan tersangka kasus hak cipta sesuai prosedur
Meskipun BPBD telah mendata keluarga terdampak, belum ada informasi mengenai pos pengungsian yang diaktifkan.
Plt.Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. menyebut sebanyak 33 unit rumah warga terdampak tanah longsor.
Namun dari pihak BPBD belum merinci tingkat dampak kerusakan.
"Dara kebutuhan sementara yang sangat diperlukan warga terdampak antara lain matras, selimut, pakaian, family kits, dan makanan siap saji," ujarnya.
Sementara berdasarkan analisis potensi gerakan tanah untuk Januari 2023 dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, wilayah Kota Manado memiliki potensi gerakan tanah kategori menengah hingga tinggi di beberapa kecamatan.
Baca Juga: Cara Mengobati Pengapuran Tulang untuk Hindari Penyakit Kronis