Dibangun oleh Sri Sultan HB II untuk ditempati permaisurinya dari Tiongkok.
Tetapi, sejumlah kronik-kronik Mataram menyebut permaisuri Sri Sultan HB II atau Sultan Sepuh adalah Kanjeng Ratu Kencana Wulan.
Retna Kencana Wulan merupakan putri Kiai Ronodigdoyo, pejuang di zaman pemberontakan Pangeran Samber Nyawa dan Pangeran Mangkubumi I.
Sri Sultan HB II bernama muda RM Sundoro, naik tahta pada tahun 1797 Masehi.
Diduga, Klenteng itu telah ada sejak tahun tersebut.
Namun mengutip laman bpcbdiy.go.id, Fuk Ling Miao atau Klenteng Gondomanan didirikan oleh masyarakat China pada tahun 1846.
Berdasarkan surat keterangan hak milik tanah Nomor 121 tanggal 28 Juli 1846, Klenteng Gondomanan ini dibangun di atas tanah milik De Chinese Bevolhing. Dan, semula bernama Hok Tik Bio.
Dari bentuk dan warna bangunan, Klenteng Gondomanan mencerminkan arsitektur khas China. Ciri paling menonjol adalah patung naga yang bertengger di bubungan atap.
Baca Juga: 5 game dan aktivitas untuk menikmati libur Tahun Baru Imlek 2023, dijamin seru dan menarik
Kedua patung naga itu saling berhadapan, dan membuka mulut.
Mengangkat ekor tegak lurus ke atas, dan menatap tajam pada sebuah bola api atau mutiara yang berada di tengah keduanya.
Klenteng Gondomanan resmi berstatus sebagai cagar budaya berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No PM 25/PW 007/MKP/2007.
Baca Juga: Pacar pelaku pembuangan bayi di bak sampah Bantul tak ditetapkan sebagai tersangka, ini alasannya
Namanya, Fuk Ling Miao, memiliki arti berkah tiada tara. Tempat ibadah yang sudah mulai ramai jelang Tahun Baru Imlek 2023 ini populer disebut Klenteng Gondomanan. *