HARIAN MERAPI - Kebutuhan anggaran pembangunan Jalur Lingkar Timur (JLT) yang besar membuat realisasi pembangunannya dilakukan secara bertahap. JLT dibangun salah satunya untuk percepatan pertumbuhan ekonomi. Termasuk multiplier effect bagi masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, Selasa (10/1) mengatakan, rencana pembangunan JLT sudah digagas sejak era kepemimpinan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang sekarang program pembangunannya masih diteruskan Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
JLT sangat penting bagi seluruh komponen baik masyarakat, industri, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan warga sekitar.
Baca Juga: Maluku kembali diguncang empat kali gempa susulan, ini kerusakannya
Pemkab Sukoharjo mengawali rencana pembangunan JLT sejak tahun 2017-2018 dengan kebutuhan anggaran diperkirakan sekitar Rp 300 miliar lebih. Kebutuhan anggaran masih ditambah dengan pemenuhan lainnya seperti pengadaan tanah dan infrastruktur pendukung lain.
Kebutuhan anggaran mendapat kendala besar saat masuk pandemi virus Corona 2020-2021 lalu. Anggaran pembangunan dipangkas sesuai kebijakan pemerintah pusat untuk penanganan pandemi virus Corona. Sedangkan saat tahun 2022 saat pandemi virus Corona mereda pemenuhan kebutuhan anggaran pembangunan JLT masih belum terpenuhi.
Pemkab Sukoharjo dalam dua tahun terakhir sejak pandemi virus Corona tetap mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan tahapan pembangunan JLT. Bentuknya, pembangunan jalur tembus sebagai rintisan JLT yakni jalan Sugihan-Paluhombo di wilayah Kecamatan Bendosari.
Baca Juga: Guru rebana jadi predator anakdi Batang, tak tanggung-tanggung 21 korbannya, ini kasusnya
Selain itu, Pemkab Sukoharjo juga menyediakan anggaran untuk pengadaan tanah pembangunan JLT. Sedangkan tahun 2023 ini Pemkab Sukoharjo menyediakan alokasi anggaran besar untuk dua proyek strategis pendukung JLT yakni pembangunan Jembatan Bleki 1 dan Jembatan Bleki 2 di wilayah Desa Mertan Kecamatan Bendosari.
"Untuk membangun JLT ini memang kebutuhan anggarannya sangat besar. Pemkab Sukoharjo melaksanakan tahapan pembangunan secara kontinyu dan dua tahun terkendala pandemi virus Corona," ujarnya.
Pemkab Sukoharjo dalam pelaksanaan pembangunan JLT ini sebagai langkah mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan di tengah kota. Selain itu mengantisipasi kerusakan jalan akibat banyaknya kendaraan berukuran besar dan muatan berat melintas. Terpenting juga, JLT berperan dalam percepatan laju pertumbuhan ekonomi. Sebab keberadaan infrastruktur jalan membuat akses masyarakat menjadi lebih cepat dan mudah.
Dampak lainnya yang diharapkan yakni peran multiplier effect. Sebab JLT dibangun untuk mempercepat pengiriman barang menggunakan truk pengangkut berukuran besar dari pelaku industri. JLT sendiri dibangun dimulai dari wilayah Kawasan Industri Nguter (KIN) di Kecamatan Nguter dimana banyak industri berdiri.
Baca Juga: BMKG akhiri peringatan dini tsunami di Maluku
"Dengan dibangunnya jalur lingkar maka kami harapkan multiplier effect bagi masyarakat. Sebab dengan adanya industri maka muncul rumah kos, warung makan, warung kelontong, tempat parkir kendaraan dan harga tanah ikut naik dan lainnya. Termasuk bagi pelaku UMKM ikut merasakan dampak percepatan pertumbuhan ekonomi. Disana nanti akan berputar ekonomi masyarakat dan tentunya berdampak bagi daerah," lanjutnya.