HARIAN MERAPI - Jumlah pengungsi terdampak letusan Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur terus berkurang.
Berdasar data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini masih ada 699 warga yang masih bertahan di pengungsian setelah erupsi Gunung Semeru pada Ahad (4/12).
Demikian penjelasan tertulis Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Jadi SMK BLUD, SMKN 1 Sewon tingkatkan mutu layanan sekolah, ini unit usahanya
"Hingga saat ini, masih ada 699 warga yang masih bertahan di pengungsian, karena jarak tempat tinggal mereka berada pada zona merah," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Sebagian pengungsi lainnya mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat 29 ekor ternak mati, 71 hektar lahan pertanian terdampak, 2 unit jembatan terdampak, 3 kilometer ruas jalan terdampak, satu fasilitas pendidikan terdampak dan empat tempat ibadah terdampak.
Baca Juga: Petung Jawa weton Kamis Pon 8 Desember 2022 pinter omong banyak yang suka akan tampilannya
Hingga saat ini erupsi Gunung Semeru masih berlangsung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada pukul 05.02 WIB telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak (sekitar 4.076 meter di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 73 detik," paparnya.
Artikel Terkait
Gunung Semeru erupsi, masyarakat jangan beraktivitas di Besuk Kobokan
Jembatan Gladak Perak Lumajang kembali rusak dihantam erupsi Gunung Semeru
Beredar kabar erupsi Gunung Semeru dapat menyebabkan tsunami, PVMBG: Itu hoaks
Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran, ini kondisi terbaru
Gunung Semeru masih bergolak, didominasi letusan dan guguran, ini kondisi terbaru