HARIAN MERAPI- Anggota Fraksi PKS DPRD Salatiga, Nono Rohana angkat bicara dan prihatin mulai langkanya alat set top box di Salatiga.
Akibatnya masyarakat kebingungan dan tidak bisa akses informasi melalui televisi.
"Saya saja juga kemarin membeli tidak ada barang Mas. Tidak bisa menonton siaran televisi,masyarakat juga mengeluhkan kepada kami, " ujar Nono Rohana, Senin (5/12/2022).
Baca Juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran, ini kondisi terbaru
Ia menegaskan, kebijakan penghentian TV analog seharusnya dibarengi dengan fasilitasnya.
Pemerintah harus bisa menfasilitasi pengadaan Set Top Box, hampir setiap rumah kepala keluarga (KK) mempunyai TV, ketika harus pindah ke TV Digital perangkat tidak tersedia, sehingga masyarakat masyarakat kesulitan untuk mendapatkannya.
"Ini harus diperhatikan oleh pemerintah termasuk pemerintah daerah mencari solusinya. Masyarakat siap membeli tapi barang tidak ada, " tandas Nono.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Tarian Samba Brasil Vs K-Pop Korea Selatan
Jika di DPRD ada rapat paripurna masalah STB ini akan disikapi dengan tegas.
Set top box (STB) untuk menangkap siaran televisi di Salatiga langka dam diburu warga.
Hal ini terjadi menyusul berhentinya siaran televisi analog yang dilakukan pemerintah sejak Sabtu (3/12/2022).
Baca Juga: Siapkan rekomendasi di akhir tahun, DPRD Kulon Progo bentuk tiga Pansus
Buying panic (kepanikan) membeli STB terjadi di Salatiga hingga Minggu (4/12/2022).
Banyak orang yang memburu STB ke sejumlah toko elektronik yang tersebar di beberapa pojok Kota Salatiga.*