HARIAN MERAPI - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun resmi twitter @BPPTKG mengunggah infografis laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Jumat (2/12/2022) pukul 00.00 - 24.00 WIB.
Hasil tersebut ia unggah pada Sabtu (3/11/2022) pukul 15.40 WIB.
Di dalam infografis tersebut, secara visual terlihat asap berwarna putih, intensitas sedang dengan ketinggian 100 meter di atas puncak.
Baca Juga: Terapi mindfullnes tenangkan pikiran dan hilangkan stres bagi warga binaan di Rutan Salatiga
Adapun pengamatan guguran, telah teramati dua kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter ke barat daya.
Sementara untuk laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 0,5 cm/hari (dalam 3 hari).
Di dalam infografis tersebut juga tercatat beberapa rekomendasi, diantaranya:
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan - barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Baca Juga: Pedagang Pasar Cuplik Sukoharjo syukuran resmi tempati los
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Seperti yang diketahui, Gunung Merapi telah dinyatakan siaga level 3. Hal tersebut sejak 5 November 2020 lalu.