Baca Juga: Perintah tukar sabu dengan tawas, Irjen Teddy Minahasa sebut hanya candaan, ini tanggapan AKBP Dody
"Butuh perahu karet untuk evakuasi warga karena kondisi banjir," ujarnya.
Camat Grogol Herdis Kurnia Wijaya mengatakan, kondisi air Sungai Bengawan Solo debitnya sangat tinggi dan arus deras setelah hujan deras turun sejak Jumat (18/11) siang hingga Sabtu (19/11) dinihari. Akibatnya Sungai Bengawan Solo meluap dan menyebabkan banjir disejumlah desa di wilayah Kecamatan Grogol.
"Banjir terparah berada di Dukuh Nusupan, Desa Kadokan Kecamatan Grogol karena berada di wilayah rendah di bantaran Sungai Bengawan Solo," ujarnya.
Banjir di Dukuh Nusupan Desa Kadokan Kecamatan Grogol hingga Sabtu (19/11) sekitar pukul 08.00 WIB pagi mengakibatkan kondisi rumah di setengah kampung terendam air. Warga terpaksa mengungsi ke tempat aman seperti di masjid dan tanggul.
"Perkiraan kami ada puluhan kepala keluarga (KK) lebih yang rumahnya terdampak banjir dan terpaksa mengungsi. Seperti di Dukuh Lawu Desa Telukan saja ada 65 KK," lanjutnya.
Pemerintah Kecamatan Grogol memastikan warga terdampak banjir sudah tertangani di pengungsian. Lokasi pengungsian menyesuaikan dengan keinginan warga seperti di masjid kampung dan tanggul. Hal ini dikarenakan warga sudah terbiasa menggunakan tempat tersebut karena dekat dan bisa mengawasi rumah saat ditinggal mengungsi akibat banjir.
"Petugas gabungan sudah turun membantu evakuasi warga. Kami sendiri sudah meminta warga selalu waspada karena kondisi Sungai Bengawan Solo airnya tinggi dan arus deras. Apalagi cuaca masih mendung dan hujan," ujarnya. *