Sedangkan di Kecamatan Grogol banjir terjadi di Dukuh Nusupan Desa Kadokan, Dukuh Jati, Dukuh Tegalrejo dan Dukuh Bacem Desa Langenharjo dan Dukuh Lawu Desa Telukan.
Kondisi Sungai Bengawan Solo sendiri terlihat arus sangat deras dan debit air tinggi. Banjir membuat rumah seratusan KK terendam air dengan ketinggian bervariasi mulai 50 setimeter sampai 100 sentimeter.
Ketinggian air kemungkinan masih bisa berubah naik karena kondisi cuaca masih mendung dan gerimis. Selain itu juga disebabkan dampak air kiriman dari daerah lain.
"Sejak Jumat (18/11) malam hingga Sabtu (19/11) dinihari air sudah masuk rumah akibat Sungai Bengawan Solo meluap setelah hujan deras. Warga terdampak banjir sudah mengungsi," lanjutnya.
Baca Juga: Ibadah pelepasan mendiang Rudy Salam diadakan di Salatiga, begini suasana rumah duka
BPBD Sukoharjo bersama petugas terkait lainnya seperti SAR Tagana, PMI, Polres, Kodim 0726, Dinas Sosial (Dinsos) Sukoharjo dan lainnya sudah turun ke lokasi banjir.
Warga sudah ditempatkan di pengungsian. Dalam proses evakuasi petugas menggunakan sejumlah peralatan yang dimiliki seperti perahu karet.
"Warga khususnya yang tinggal disekitar Sungai Bengawan Solo sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini saat musim hujan. Warga tanggap bencana dengan mengamankan barang dan mengungsi. Sebagian warga lainnya tetap berada di kampung dan rumah untuk mengawasi rumah yang ditinggal mengungsi," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo memberikan peringatan bencana alam pada masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar aliran sungai, salah satunya Sungai Bengawan Solo. Sebab banjir masih akan terjadi mengingat kondisi cuaca sering turun hujan deras.
Baca Juga: Tim SAR temukan jenazah pria korban tenggelam di Sungai Cimanceuri, Tangerang ini proses evakuasinya
"Cuaca ekstrem dan sering hujan deras. Banjir kemungkinan masih akan terjadi kedepan," lanjutnya.
Kepala Desa Tegalsari Kecamatan Weru Nugroho mengatakan, banjir masih terjadi hingga Sabtu (19/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Pemerintah Desa Tegalsari Kecamatan Weru masih menerapkan siaga banjir di posko darurat di Balai Desa Tegalsari Kecamatan Weru.
"Ada sembilan warga dari Dukuh Sraten yang mengungsi ke kantor Kecamatan Weru. Sedangkan di Dukuh Bugel evakuasi terhambat jalur karena sejak semalam arus sangat deras," ujarnya.
Nugroho mengatakan, sudah turun memantau banjir dan diketahui air luapan dari sungai di wilayah Desa Grogol baru masuk ke sejumlah dukuh. "Sejumlah dukuh baru banjir pada Sabtu (19/11) pagi akibat luapan sungai. Kami tetap waspada dan terus berjaga di posko," lanjutnya.
Kepala Desa Tawang Kecamatan Weru Maryanto mengatakan, banjir mengakibatkan akses jalan masyarakat dari Dukuh Senden, Dukuh Titang dan Dukuh Dayu terputus. Evaluasi tidak bisa dilakukan karena tidak Da transportasi.