Saat pentas memeriahkan acara-acara penting, misalnya pengajian rutin Ahad Pon dan pengajian peringatan hari besar Islam di PA/PP setempat.
Dapat juga diundang, misalnya memeriahkan Syawalan di masjid-masjid, kelompok trah keluarga hingga peresmian bangunan baru maupun launching suatu program bermanfaat di masyarakat.
Personil yang ikut tampil dapat belasan, namun bisa juga yang inti saja, antara lain ia sendiri sebagai vokal, Nur Huda Kurniawan (keyboard), Rohana (vokal), Dewi Latifah (vokal), Budi Syafrodin (rebana) dan Miftakhu Ulil Albab (rebana).
Baca Juga: Prof Zubairi Djoerban ingatkan kewaspadaan penularan HIV
Adapun salah satu judul lagu yang biasa dilantunkan setiap pentas, yakni Yatim-piatu. Cuplikan liriknya sebagai berikut:
/Para kanca welasana/Uripku sing kelara-lara/Saktemene aku kepingin ngaji/ Ning ora ana sing ngragati...// Senajan uripku sengsara/ Muga-muga ati bisa nampa/ Senajan uripku ngrekasa/ Muga-muga Allah paring Ridha....//
Ditambahkan Nur Abdurrohman, santriwan-santriwati PA/PP Bina Insani yang biasa ikut pentas kelompok Campursari Religi Bina Insani mulai siswa SMP/sederajat hingga mahasiswa.
“Personil kelompok kami sering juga ada yang diundang melatih grup hadrah maupun campursari religi lain,” ungkapnya.*