"Setidaknya hingga 20 Oktober waspada penuh karena perubahan cuaca ekstrem dan sudah ada peringatan dini dari BMKG. Waspadai hujan deras dan angin kencang yang berdampak pada bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," ujarnya.
BPBD Sukoharjo memantau wilayah sejak beberapa hari terakhir dan diketahui cuaca ekstrem sudah terjadi. Sebab curah hujan sangat tinggi disertai angin kencang.
Baca Juga: Polri persilakan Lesti Kejora cabut laporan KDRT Rizky Billar, ini alasannya
Namun demikian petugas belum menemukan adanya kejadian bencana alam. Temuan didapati hanya genangan air dampak dari hujan deras.
Genangan air hujan didapati BPBD Sukoharjo disejumlah wilayah, termasuk di tengah kota. Air menggenang disebabkan karena tingginya curah hujan.
"Sifatnya hanya genangan karena antrean air masuk ke saluran atau drainase. Butuh beberapa jam air surut dan normal kembali," lanjutnya.
BPBD Sukoharjo memetakan wilayah rawan bencana alam di 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan. Masing-masing wilayah memiliki karakteristik berbeda.
Baca Juga: Pengalaman misteri Mas Jack saat mancing sendirian pada malam hari di Kali Gajah Wong
"Untuk wilayah dekat dengan sungai maka potensi bencana alam banjir tinggi dan warga disana sudah melakukan antisipasi. Termasuk warga tinggal di wilayah perbukitan yang rawan tanah longsor dan angin kencang," lanjutnya. *