Baca Juga: PSS Sleman pinjamkan Boaz Solossa ke Persipura Jayapura, manajemen berburu striker baru
"Sementara ini berdasarkan hasil pemantauan belum ada temuan kerusakan tanaman padi akibat cuaca ekstrem. Namun demikian tetap kami waspadai terutama dilahan pertanian yang berada di dekat dengan aliran sungai dan irigasi karena rawan meluap," lanjutnya.
Para petani juga diminta waspada dengan melakukan pengecekan tanggul. Sebab di beberapa titik ditemukan kejadian tanggul jebol dan menyebabkan banjir bandang hingga merusak tanaman padi.
"Angin kencang juga kami waspadai karena bersifat merusak dan berdampak pada tanaman padi roboh. Semua tetap kami antisipasi. Jangan sampai cuaca ekstrem berdampak pada kerusakan dan menurunkan produktivitas pertanian," lanjutnya.
Ketahanan pangan juga diandalkan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dari hasil tanaman non padi. Tanaman pangan tersebut juga diantisipasi dampak cuaca ekstrem.
Baca Juga: Bencana tanah bergerak di Tulungagung, puluhan warga diungsikan, begini kondisinya
"Tanaman palawija seperti jagung, kedelai, kacang, porang dan lainnya yang jadi andalan ketahanan pangan juga dipantau. Jangan sampai terdampak parah akibat cuaca ekstrem," lanjutnya.
Bagas menambahkan, antisipasi juga dilakukan dari dampak cuaca ekstrem terhadap sektor perikanan. Sebab di beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo merupakan sentra perikanan.
"Perikanan juga jadi andalan mengingat di beberapa wilayah banyak warga memiliki ternak ikan baik diperairan umum, karamba dan kolam," lanjutnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, mengatakan, sudah mendapat informasi dan peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrem.
Hal tersebut langsung diteruskan ke masyarakat untuk melakukan kewaspadaan terhadap kerawanan bencana alam.
Baca Juga: Kuasa hukum Rizky Billar klaim ada perdamaian dengan Lesti Kejora dan tak teruskan ke proses hukum
Peringatan dini dari BMKG terkait peningkatan curah hujan dampak dari fenomena alam La Nina. Hal ini membuat curah hujan mengalami peningkatan signifikan dan angin kencang.
Cuaca ekstrem berdampak kerawanan bencana alam seperti banjir, tanah longsor. Angin kencang juga berpotensi mengakibatkan pohon tumbang dan kerusakan bangunan.
Terkait hal ini, BPBD Sukoharjo sudah meminta kepada semua pihak untuk waspada.