HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman misteri Lik Mingan yang punya koleksi wayang Buto Terong.
Wayang tersebut ia dapat hasil dari tirakat di sebuat tempat wingit
Adalah hal biasa seorang pecinta wayang memasang wayang kulit di tembok ruang tamu sebagai hiasan.
Biasanya yang dipasang adalah wayang ksatria Pandawa, seperti Harjuna, Gatutkaca, Kresna, dan sebagainya.
Namun ada yang tidak lumrah pada Lik Mingan (bukan nama sebenarnya), seorang pengusaha warung bakso.
Lelaki satu ini memasang wayang buto Terong yang ditempelkan di tembok kamar pribadinya.
Buto Terong bukanlah sosok ksatria atau tokoh.
Hanya keluar dalam adegan begalan. Perang melawan ksatria, selalu kalah dan mati.
Selanjutnya masuk kotak. Begitulah nasib buto Terong dalam pewayangan.
Baca Juga: Pengalaman misteri Aditya saat lembur di kampus mempersiapkan acara seminar internasional
Lik Mingan menemukan wayang tersebut ketika dia melakukan tirakat di sebuah gua wingit yang menghadap ke lautan Hindia.
Wayang tersebut ukurannya mini. Dari wujudnya yang sudah grepes sana-sini dapat disimpulkan jika itu wayang kuna.
Pada saat-saat tertentu lik Mingan memberi sesajen pada wayang kulit tersebut disertai membakar kemenyan wangi.
Lik Mingan sudah hafal, setiap 35 hari sekali wayang tersebut meminta “cadhong” istimewa berupa satu porsi sate burung gagak, segelas wedang kopi pait dan satu batang rokok kretek.