HARIAN MERAPI- Perasaan bingung dan khawatir menyelimuti jutaan tenaga atau pegawai non Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia.
Demikian halnya dengan keberadaan pegawai non ASN di Kota Salatiga yang saat ini dari pendataan final yang dilakukan oleh Bagian Organisasi Pemkot Salatiga mencapai 1.603 orang.
Mereka bekerja menyebar di seluruh OPD dan setda termasuk di Kantor DPRD Salatiga serta di instansi pendidikan.
Baca Juga: Pemerintah beri santunan korban meninggal tragedi Kanjuruhan Rp 50 juta per orang
Pada awal penghitungan lalu masih berkisar kurang lebih 900 orang.
Data ini telah diserahkan Bagian Organisasi ke Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkot Salatiga.
Kepala Bagian Organisasi Pemkot Salatiga, Listyo Eddy dihubungi KR menjelaskan jumlah 1.603 orang ini semua sudah diserahkan kepada BKPSDM untuk kemudian didata untuk dikirim kepada Kementerian PAN RB.
"Memang jumlah pada beberapa bulan lalu belum final. Sekarang sudah final di Bagian Organisasi, jumlahnya 1.603 orang. Sebenarnya yang perlu dicari pemecahan ketika ada yang tidak bisa masuk pendataan, " kata Listyo Eddy.
Baca Juga: Anime Naruto rayakan ulang tahun ke-20 lewat video spesial garapan Studio Pierrot
Dari data di Bagian Organisasi Pemkot Salatiga tenaga non ASN terdiri 959 orang THL, tenaga BLUD RSUD Salatiga 192 orang dan tenaga kemitraan RSUD 39 orang.
Kemudian pegawai tidak tetap (PTT) dan guru tidak tetap (GTT) di bawah Dinas Pendidikan Salatiga sebanyak 363 orang.
Sedangkan tenaga eks K2 dan K1 jumlahnya 50 orang terdiri 48 orang diangkat dengan Surat Keputusan (SK) Walikota Salatiga dan 2 orang oleh SK Disdik.
Baca Juga: Link download Twibbon HUT ke-266 Kota Yogyakarta Tahun 2022 yang mengangkat tema Sulih, Pulih, Luwih
Pendataan tenaga non ASN di pemerintahan di daerah batas akhir 30 September 2022 lalu.
"Saya berharap nasib kami ke depan soal pekerjaan menjadi THL di Pemkot Salatiga bisa tetap bekerja. Biarlah Tuhan Yang Maha Tahu akan nasib hambaNya," Ujar beberapa THL kepada di Pemkot Salatiga.*