HARIAN MERAPI - Partai Komunis Indonesia (PKI) beberapa kali melancarkan pemberontakan pasca Kemerdekaan Indonesia.
Tiga tahun setelah merdeka, di saat Bangsa Indonesia menghadapi agresi militer Belanda, dengan teganya PKI 'menusuk' dari belakang dengan pendirian Negara Soviet Indonesia yang berpusat di Madiun, Jawa Timur, pada 18 September 1948.
Gembong PKI Madiun adalah Muso yang memiliki nama Muso Munawar yang lahir di Kediri Jawa Timur.
Baca Juga: PSIM Jogja bertekad ulangi kemenangan saat jamu Persela Lamongan pada Liga 2 di Bantul sore ini
Muso sejak muda dikenal berkecimpung di binaan ajaran komunis Soviet bersama sejumlah tokoh komunis lainnya.
Pemberontakan meletus di Madiun, Muso didukung pasukan bersenjata dan simpatisan PKI dan banyak membunuh tokoh Islam dam warga yang tidak sepaham dengan komunis.
Tidak sedikit kyai pesantren dan warga masyarakat menjadi korban keganasan Muso dan pengikutnya.
Wilayah Madiun dan sekitarnya, antara lain Ponorogo dan Magetan mencekam akan keganasan PKI pimpinan Muso ini.
Mereka membabi buta menyerang pondok pesantren yang ada agar mengakui PKI.
Pasukan tentara Indonesia dibantu Laskar Hizbullah melakukan pemadaman pemberontakan PKI di Madiun ini.
Tentara berusaha menangkap Muso Munawar dan perburuan terhadap Muso dan kelompoknya dilakukan.
Setelah gagal mendirikan negara komunis di Madiun, Muso melarikan diri dari kejaran tentara.
Ia lari ke arah Selatan dari Madiun, yakni ke wilayah Ponorogo.