"Ternak ayam, kambing dan lainnya juga banyak di Kabupaten Sukoharjo. Peternakan juga berkontribusi membantu terpenuhinya kebutuhan pokok pangan masyarakat," lanjutnya.
Pemkab Sukoharjo meminta kepada pedagang dan pihak terkait tidak perlu panik setelah ada penyesuaian harga BBM. Masyarakat juga diminta tetap tenang mengingat kebutuhan dapat terpenuhi.
"Kalau kebutuhan sudah terpenuhi maka sekarang tinggal pengawasan ke distribusi dan harga. Jangan sampai ada pelanggaran dan inilah peran penegak hukum.
Forkopimda Sukoharjo dalam pemantauan ke pasar tradisional juga melibatkan Polres, Kodim 0726, Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri Sukoharjo," lanjutnya.
Bupati meminta kepada para penegak hukum bertindak tegas apabila ada pelanggaran seperti penimbunan dan permainan harga kebutuhan pokok. Aturan harus ditegakkan termasuk memberikan sanksi hukum bagi pelaku pelanggaran.
Baca Juga: Jelang penyaluran BLT BBM, Dishub Karanganyar data 1.520 pelaku usaha angkutan umum
"Kebutuhan pokok tidak hanya pangan, tapi ada juga BBM dan elpiji tetap dipantau dan stok sesuai laporan dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Sukoharjo masih aman," lanjutnya.
Kepala Disdagkop UKM Sukoharjo Iwan Setiyono mengatakan, kondisi kebutuhan pokok baik pangan, BBM dan elpiji masih aman.
Belum ada temuan kejadian kelangkaan dan kenaikan harga diluar kendali. Kepastian tersebut diketahui setelah Forkopimda Sukoharjo rutin melakukan pemantauan.
"Kami sendiri sudah rutin memantau dan sekarang dibantu Forkopimda Sukoharjo sering sidak ke pasar tradisional. Stok dan harga kebutuhan pokok masyarakat masih aman," ujarnya.
Iwan mengatakan, dalam sidak sering menemukan adanya pergerakan naik turun harga kebutuhan pokok pangan. Hal itu dianggap wajar karena terpengaruh kondisi pasar.
"Fluktuatif harga wajar dan tidak sampai ada lonjakan tinggi. Itu karena pengaruh pasar dan normal terjadi," lanjutnya. *