GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta menguji sejumlah sampel makanan takjil yang dijual di Kabupaten Gunungkidul.
Sub Koordinator Substansi Sertifikasi BBPOM Yogyakarta, Ratna Widi Astuti mengatakan ada 2 titik yang menjadi sasaran pengujian.
"Uji makanan yang kita lakukan yanh dijual di Pasar Ramadan Purbosari Wonosari dan Candirejo Semanu," katanya Kamis (21/4/2022)
Terdapat sebanyak 16 sampel makanan yang diambil dari 2 lokasi tersebut dengan belasan sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya hingga untuk diuji laboratorium.
Pengujian dilakukan secara cepat sehingga bisa langsung diketahui hasilnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, belum ditemukan adanya makanan untuk berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya di Gunungkidul.
"Sampai saat ini tidak kami temukan makanan dengan kandungan bahan berbahaya di Gunungkidul," imbuhnya.
Kabupaten Gunungkidul menjadi lokasi ke-7 yang didijadikan sasaran pengujian makanan dan saat ini sudah sebanyak 113 sampel makanan yang diperiksa.
Baca Juga: Boks ATM di Sleman Dibobol Maling, Polisi Masih Melakukan Olah TKP, Ini Penampakannya
Setidaknya ada 4 jenis bahan berbahaya yang digunakan pada makanan. Antara lain formalin, boraks, pewarna merah Rodhamin serta pewarna kuning Metanil.
Kaeena itu asyarakat perlu waspada dan betul-betul mengecek makanan yang hendak dibeli.Dari 4 bahan berbahaya tersebut bisa dilihat secara kasatmata.
Begitu juga dengan makanan mengandung boraks, yang biasa digunakan sebagai pengenyal. Ratna juga mengimbau masyarakat mewaspadai makanan dengan warna mencolok.
" Jika ada indikasi penggunaan bahan berbahaya, perlu ada pengujian," terangnya. *