HARIANMERAPI.COM - Hijrah dari keburukan menuju kebaikan merupakan rahmat dan hidayah dari Allah SWT.
Tidak ada manusia yang tidak punya masa lalu, dan setiap manusia memilik masa depan.
Salah satu contoh kehidupan ini adalah preman bertato asal Solo, Roni Bodax.
Lelaki yang bisa dibilang usia muda ini, memilik tato di hampir seluruh wajahnya.
Ia mengaku mengenal tato sejal SMP kemudian kedua orangtuanya saat ia masih remaja merantau ke Jakarta.
Ia terpengaruh lingkungan yang tidak baik sehingga terjerumus ke dunia preman.
Dilansir dari tayangan channel YouTube Hafiz Indonesia, dalam perbincangan dengan host acara Irfan Hakim, Roni Bodax menceritakan kisahnya di jalanan menjadi preman di Solo.
Baca Juga: Brianna and Bottomwise, novel terbaru Andrea Hirata yang berkisah tentang petualangan gitar
Ia berkumpul dengan kelompoknya lalu mengenal minuman keras dan mabuk-mabukan. Ibaratnya tiada hari tanpa miras bersama teman lainnya.
Suatu saat ia diberi kabar bahwa ayahnya di Jakarta meninggal dan jenazahnya dibawa ke Solo dan dimakamkan.
Setelah itu ibunya Roni Bodaz balik lagi ke Jakarta.
"Saya ingin Ibu balik ke Solo berkumpul kami," cerita Roni Bodax.
Baca Juga: Polda Metro tangkap 78 orang terkait judi online di kawasan PIK