KARANGANYAR, harianmerapi.com - Kisah Aira Cahya Mekarsari, bayi pernderita jantung bocor gizi buruk, tuna netra dan tuna rungu parsial asal Jumantono sampai ke telinga Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar, Bagus Selo.
Ia bersama anggota Fraksi PDIP DPRD Karanganyar mengunjungi Aira dan keluarganya di Desa Sukosari.
Tak hanya mencarikan solusi pengobatan bayi usia 15 bulan itu saja. Namun Ketua DPRD Karanganyar juga membenahi rumah kontrakannya.
Bagus Selo datang bersama Latri Listyowati, Bobby Aditiya dan Joko Pramono. Mereka membawa sembako dan santunan hasil iuran sukarela anggota fraksi PDIP.
Bantuan itu diserahkan ke keluarga Aira yang tergolong kurang mampu. Ayahnya bernama Retno Mekarsari hanyalah buruh serabutan yang tak memiliki modal pengobatan putri ketiganya itu.
Sedangkan ibunya, Dian Aruna Mahesi terpaksa berhenti bekerja untuk merawat Aira. Putri bungsunya itu menderita sakit komplikasi.
Baca Juga: Khotbah Sholat Idul Adha Khamim Zarkasih Putro 2: Ada enam situasi di mana seseorang harus sabar
Di usianya 15 bulan, bobotnya hanya 5,4 kilogram saja. Mereka tak tahu bagaimana cara mengumpulkan uang untuk berobat. Untuk alat dengar saja, membutuhkan dana Rp20 juta.
Belum termasuk operasi jantung, terapi dan konsultasi spesialis. KIS JKN yang dimilikinya tak mengkaver layanan tersebut.
"Kondisi Aira jauh di bawah stunting. Keluarganya kurang mampu. Hidup mengontrak. WC nya juga rusak. Kita bantu. Enggak salahkan pemerintah. Masyarakat ini perlu bantuan secepatnya," katanya kepada wartawan di rumah kontrakan Aira, Jumat (8/7/2022).
Ia menyebut angka kemiskinan di Karanganyar menyentuh 10 persen. Terdapat kondisi di luar perhatian pemerintah yang memerlukan atensi. Kondisi Aira merupakan satu di antaranya.
"Kita minta masyarakat terpanggil. Ini tanggung jawab kita semua. Bukan hanya pemerintah," katanya.