GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Kapanewon Paliyan bersama Dompet Dhuafa mengembangkan tanaman jagung dengan pola monokultur seluas 100 hingga 200 hektare.
Pengembangan tanaman jagung tersebut nantinya diharapkan daerah yang berada di sisi selatan ini dapat menjadi sentra penghasil jagung di Gunungkidul.
Ketua KUB Agro Makmur Paliyan, Rohmad Asnawi mengatakan, antusiasme para petani anggotanya untuk menyongongsong program pengembangan tanaman jagung ini sangat luar biasa.
Baca Juga: Kim Jeffrey dan Saddam Sudah Bergabung dengan Tim PSS Sleman Namun Berlatih Terpisah
Terbukti dari mereka yang bergabung untuk mengembangkan jagung di lahan yang dimiliki berasal dari kalurahan Grogol, Karangduwet, Karangasem, dan Pampang. Luasan lahan masing-masing kalurahan ini pun berbeda.
Secara teknis, lahan yang tersedia khusus ditanami jagung pada periode tanam tertentu.
Berkaitan dengan benih sendiri telah dipersiapkan termasuk dengan pupuk yang dibutuhkan. Petani nantinya hanya mengolah lahan dan melakukan perawatan.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Gunungkidul Pindahkan Dua Pos TPR Pantai Selatan, Ini Alasannya
Setelah musim panen, jagung-jagung tersebut akan dikumpulkan dan dijual. “Untuk bidikan pasar sudah ditentukan. Kami akan kerjasama dengan perusahaan ternak unggas,” kata papar Rohmad Asnawi, Senin (20/6/2022).
Artikel Terkait
Proses Hukum Korupsi Selesai, Kalurahan Getas Gunungkidul Sudah Bisa Cairkan Dana Desa
PPDB SD di Gunungkidul Berakhir, Daya Tampung Calon Siswa SD Belum Terpenuhi
Pedagang di Gunungkidul Diimbau untuk Melengkapi Hewan Ternak dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan
Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Pringlarangan Gunungkidul, Diduga Orang Luar Daerah
Dinas Pariwisata Gunungkidul Pindahkan Dua Pos TPR Pantai Selatan, Ini Alasannya