Sertu Marctyan Bayu Pratama Diduga Meninggal Tidak Wajar, Sri Rejeki Cari Keadilan Atas Kematian Anaknya

photo author
- Kamis, 9 Juni 2022 | 06:02 WIB
Sri Rejeki (kiri) didampingi kuasa hukum mencari keadilan atas anaknya yang meninggal dunia saat bertugas di Timika, Papua.  (ANTARA/Aris Wasita)
Sri Rejeki (kiri) didampingi kuasa hukum mencari keadilan atas anaknya yang meninggal dunia saat bertugas di Timika, Papua. (ANTARA/Aris Wasita)

SOLO, harianmerapi.com - Sri Rejeki, seorang ibu dari anggota TNI asal Solo, Jawa Tengah mencari keadilan atas kematian anaknya Sertu Marctyan Bayu Pratama yang tidak wajar.

Sri Rejeki menduga Sertu Marctyan Bayu Pratama dianiaya oleh seniornya di Timika, Papua beberapa waktu lalu.

Sri Rejeki meminta keadilan kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa agar kasus Sertu Marctyan Bayu Pratama tersebut dapat segera disidangkan dan diputuskan seadil-adilnya.

Baca Juga: Pemain Bola di Kulon Progo Tewas Tersambar Petir di Lapangan, Ini Detik-detik Korban Gagal Selamatkan Diri

"Para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kalau bisa ya ini dipecat, karena sudah bisa merusak tatanan TNI dan juga membahayakan masyarakat sipil karena orang seperti ini kejam ya," kata wanita berusia 50 tahun ini di Solo, Rabu (8/6/2022), seprti dilansir dari Antara.

Informasi mengenai meninggalnya sang anak diterima pada 8 November 2021. Ia menerima informasi tersebut dari salah satu komandan anaknya yang ada di Solo.

"Hari Senin dikabari anak saya meninggal. Kabar dari komandan di Solo katanya sakit, saya nggak percaya. Wong Sabtu baik-baik saja kok tiba-tiba Senin dikabari kalau anak saya meninggal," katanya.

Baca Juga: Majelis Hakim: Terdakwa Kolonel Priyanto Merusak Citra TNI AD

Ia mengatakan pada komunikasi terakhir pada Sabtu (6/11/2021) anaknya dalam kondisi baik-baik saja.

"Justru terakhir anak saya dalam keadaan baik-baik saja. Telepon terakhir baik-baik saja, kegiatan selama di sana ngaji, hafalan Qur'an. Makanya saya tenang," katanya.

Kecurigaan terkait meninggalnya sang anak makin besar saat membuka melihat wajah anaknya di peti mati. Ia mengatakan wajah anaknya penuh dengan luka lebam dan hidung patah sehingga akhirnya ia meminta agar ada autopsi ulang.

"Tapi petugas justru memberikan janji akan diberi hasil autopsi. Namun sampai beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan hasil autopsi tidak ada kabar," jelasnya.

Baca Juga: Hakim Vonis Kolonel Priyanto Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari Dinas Militer

Disinggung mengenai latar belakang permasalahan yang menimpa anaknya, ia menduga karena permasalahan utang piutang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X