Mengenal Gerakan Jogo Ternak yang Dipopulerkan Ganjar Pranowo

photo author
- Senin, 6 Juni 2022 | 20:40 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek hewan ternak milik Kelompok Ternak Muda Mandiri di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (17/5/2022).  (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek hewan ternak milik Kelompok Ternak Muda Mandiri di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (17/5/2022). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, harianmerapi.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka posko pengaduan yang tersebar di seluruh daerah guna mempercepat penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak milik warga.

"Beberapa upaya dilakukan sebagai langkah penanganan cepat wabah PMK ini, salah satunya membentuk posko tersebar di seluruh daerah. Ini saya minta agar diimplementasikan sampai ke tempat yang mudah dijangkau termasuk nomor WhatsApp, nomornya 082111087606, ini biar disebarkan," kata Ganjar di Semarang, Senin (6/6/2022).

Menurut dia, hal tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Gerakan Jogo Ternak untuk mendampingi peternak dan ternak yang terkena PMK.

Baca Juga: Demi Harta Rela Diperistri Jin, Saat Coba-coba Mau Selingkuh dengan Pria Tampan, Begini Akibatnyaa ......

Berdasarkan data terakhir dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng tercatat total ada 8.286.534 hewan ternak nilainya setara Rp43,749 triliun, dan dari jumlah tersebut, ternak yang positif PMK sebanyak 264 ekor.

Pengobatan terus dilakukan pada 8.246 hewan ternak yang suspek PMK dan beberapa upaya dilakukan sebagai langkah penanganan cepat wabah PMK.

"Ini ternak terduga suspek dari beberapa daerah kita komunikasi juga dengan Jawa Timur, kita juga lihat data di Aceh, di NTB itu ternyata tinggi tinggi dan kita posisinya di bawah 10 ribu ya, ada 8 ribuan," ujarnya.

Baca Juga: Penutupan Semua Pasar Hewan di Kabupaten Sukoharjo Diperpanjang, Antisipasi Penyebaran PMK pada Hewan Ternak

Orang nomor satu di Jateng itu juga menggandeng kepolisian dan Satgas Pangan untuk mengatur lalu lintas hewan ternak antardaerah dengan harapan bisa mengontrol pergerakan dan menekan penyebaran wabah PMK.

"Nanti akan ada komunitas yang kita sebut sebagai bolo ternak agar mereka semuanya bisa mendampingi dan saya minta untuk kerja sama dengan perguruan tinggi dan komunitas bisa membantu pergerakannya," katanya.

Terlepas dari upaya-upaya itu, Ganjar mengimbau seluruh daerah untuk disiplin melaporkan perkembangan kondisi PMK-nya, bahkan surat edaran untuk kepala daerah juga tengah disiapkan terkait pengawasan pasar hewan.

Baca Juga: Tanggul Pemecah Ombak di Pantai Baron Gunungkidul Jebol Meski Belum Genap Setahun Dibangun, Ini Penyebabnya

"Sekarang yang ada kita minta lapor dan kita terjunkan tim, kita kasih obat dan disinfektan. Kita coba atur lalu lintasnya, jadi obat sedang kita siapkan, vaksin mungkin pertengahan bulan ini dari kementerian, dan kami udah lapor beberapa kali kepada Pak Menteri dan mendukung penuh untuk itu," ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov Jateng juga membantu penanganan dan pengobatan hewan ternak yang terdeteksi PKM milik para peternak hingga dinyatakan sehat kembali.

Selain itu, Pemprov Jateng melalui Disnak Keswan Provinsi Jateng juga terus memberikan pendampingan pada para peternak sebab para peternak saat ini sudah paham penanganan saat hewannya sakit.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X