Wujudkan Kemandirian Obat Berbahan Baku Alam, Kemenkes Luncurkan Formularium Fitofarmaka

photo author
- Kamis, 2 Juni 2022 | 12:00 WIB
   Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono (kedua dari kiri) saat berdialog dengan perwakilan Dexa Group seputar peluncuran Formularium Fitofarmaka di Jakarta Convention Center, Selasa (31/5/2022).  (ANTARA/HO-Kemenkes)
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono (kedua dari kiri) saat berdialog dengan perwakilan Dexa Group seputar peluncuran Formularium Fitofarmaka di Jakarta Convention Center, Selasa (31/5/2022). (ANTARA/HO-Kemenkes)



JAKARTA, harianmerapi.com - Guna mewujudkan kemandirian Indonesia dalam produksi obat berbahan baku alam, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meluncurkan Formularium Fitofarmaka.


Produksi obat berbahan baku alam ini telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah.

"Belajar pada masa COVID-19 ketika kasus masih tinggi, ada 17 juta orang yang menggunakan fitofarmaka untuk kepentingan terapi, untuk perkuat daya tahan tubuh dan terbukti bahwa kita sudah berhasil melewati fase tersebut dan diharapkan ke depannya obat-obat herbal menjadi salah satu kunci mempertahankan kemandirian kita dalam pengobatan secara nasional," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga: Apakah Konsumsi Banyak Obat Membahayakan Ginjal, Ini Penjelasannya

Peluncuran Formularium Fitofarmaka oleh Kementerian Kesehatan RI dilakukan secara Business Matching Tahap III “Peran Rantai Pasok Dalam Negeri untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia”, di Jakarta Convention Center, Selasa (31/5).

Dante mengatakan apabila obat sudah tergolong fitofarmaka maka bisa masuk dalam formularium sehingga bisa diresepkan oleh dokter.

 

“Ujungnya, bahwa pengobatan-pengobatan herbal itu bisa dipakai di fasilitas kesehatan. Kalau masih uji hewan dia belum bisa masuk. Untuk itu industri farmasi harus mengupayakan agar produknya bisa masuk formularium, caranya adalah harus melalui uji klinis terstandar,” katanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Jogja dan Bandung Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang

Menurut Dante peluncuran formularium fitofarmaka merupakan salah satu produk lokal Indonesia, dapat meningkatkan ketahanan kesehatan Indonesia untuk terus dikembangkan.

Salah satu industri farmasi yang mengembangkan fitofarmaka adalah Dexa Group.

Director of Research & Business Development Dexa Group Raymond Tjandrawinata mengatakan para peneliti di Dexa Group telah melakukan berbagai upaya mewujudkan portofolio program yang akan diluncurkan di kemudian hari.

Baca Juga: Pasutri Bikin Laporan Palsu, Ngaku Kehilangan Motor Biar Terhindar dari Tagihan Leasing

“Mulai dari obat herbal standar hingga ke fitofarmaka. Untuk itu kami menggunakan bahan alam hanya Indonesia, jadi kami telusuri untuk mendapatkan bahan alam dari seluruh kepulauan Indonesia, apa yang baik untuk dibuat, untuk menjadi obat-obat fitofarmaka,” katanya.

Raymond mencontohkan Inlacin yang berasal kayu manis dari Gunung Kerinci. “Kita coba kayu manis di semua daerah di Indonesia maupun di luar negeri, di Sri Lanka, di India, paling bagus rupanya di Kerinci. Portfolio itu dibuat dari keperluan apa yang diperlukan oleh dokter dan diresepkan oleh dokter, tapi kalau masyarakat mau membeli itu bisa izin dokternya,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X