BNPT Sebut Orang Mudah Terpapar Radikal karena Kurang Piknik

photo author
- Rabu, 1 Juni 2022 | 10:20 WIB
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat melakukan deklarasi damai dipimpin oleh Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang pada acara Pelangi Cinta Nusantara di Kota Magelang, Selasa (31/5/2022) malam.  (ANTARA/Heru Suyitno)
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat melakukan deklarasi damai dipimpin oleh Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang pada acara Pelangi Cinta Nusantara di Kota Magelang, Selasa (31/5/2022) malam. (ANTARA/Heru Suyitno)

MAGELANG, harianmerapi.com - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid mengatakan, orang bisa terpapar radikal karena kurang piknik.

Orang tersebut, menurutnya, tidak memahami makna dan hakiki perbedaan, tidak toleransi terhadap keragaman, perbedaan yang merupakan sunatullah.

"Hal ini yang harus dipahami bersama. Relevan dengan hal ini pendekatan seni dan budaya menjadi penting karena dengan seni dan budaya akan bangkit spiritualitas di dalam kehidupan beragamanya," kata Ahmad Nurwakhid di Magelang, Selasa (31/5/2022) malam, seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Menkopolhukam Moh Mahfud MD Ingatkan Sejarah Lahirnya Pancasila

Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid mengemukakan hal tersebut pada acara Pelangi Cinta Nusantara dalam menyambut Hari Lahir Pancasila di Gedung Tri Bhakti Kota Magelang.

Ia menyampaikan radikal terorisme adalah cermin krisis spiritualitas dalam beragama dan berbangsa. Mereka lebih menonjolkan ritualitas dan simbol-simbol formal keagamaan tetapi lemah di bidang budi pekerti, lemah di bidang akhlak, dan lemah di bidang spiritualitas.

"Spiritualitas bisa bangkit kalau hati lembut, kalau hati penuh kasih sayang, penuh toleransi," ucapnya.

Baca Juga: Sandiaga Batal Belikan Tas Gucci untuk Istri di Metaverse, Ini Alasannya

Untuk membangun hati yang lembut, toleransi, spiritualitas, penghormatan terhadap sesama yang berbeda, kata dia, relevan menyelenggarakan kegiatan seperti ini, yaitu membangun spiritualitas, moderasi beragama, serta membangun wawasan nusantara melalui pendekatan seni dan budaya nusantara.

Ahmad mengapresiasi acara Pelangi Cinta Nusantara yang mementaskan seni dan budaya, ngaji nusantara, deklarasi damai, dan sarasehan budaya.

Menurut dia, berbicara terorisme tidak bisa lepas dari radikalisme atau ekstremisme dalam terminologi internasional.

Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2022 Naik Cukup Signifikan, Ternyata Gara-gara Ini...

"Paham radikal dan paham ekstrem ini yang menjiwai aksi terorisme. Jadi, dapat dikatakan semua teroris pasti berpaham radikal meskipun tidak semua yang terpapar paham radikal otomatis menjadi teroris," katanya.

Dikatakan pula bahwa hal itu yang harus digarisbawahi dan yang lebih penting lagi tidak ada kaitannya radikalisme dan terorisme dengan agama apa pun, tidak ada kaitannya karena tidak ada satu pun agama yang membenarkannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

SIMAGENTA untuk Perkuat Manajemen ASN Kota Magelang

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:50 WIB
X