Sandiaga Batal Belikan Tas Gucci untuk Istri di Metaverse, Ini Alasannya

photo author
- Rabu, 1 Juni 2022 | 08:30 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir sebagai pembicara dalam ATx Summit 2022 bertema Unpacking The Metaverse, Selasa (31/5/2022)  (Kemenparekraf)
Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir sebagai pembicara dalam ATx Summit 2022 bertema Unpacking The Metaverse, Selasa (31/5/2022) (Kemenparekraf)



SINGAPURA, harianmerapi.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno batal membelikan sang istri Nur Asia Uno tas Gucci Metaverse.

Sandiaga Uno mengaku punya pengalaman pribadi dengan Metaverse.
Ia hadir sebagai pembicara dalam ATx Summit 2022 bertema Unpacking The Metaverse, Selasa.


Sandiaga pun bercerita, ia batal membelikan sang istri tas dari brand Gucci di Metaverse karena istrinya lebih memilih untuk dibelikan tas yang riil atau bukan tas digital.

Baca Juga: Horoskop Harian Shio Anjing, Rabu 1 Juni 2022 Hari ini, Ada Masalah dan Situasi yang Membutuhkan Perhatianmu


“Artinya bahwa kita masih perlu waktu untuk bisa menerima ini, meskipun pada akhirnya memang saya membelikan tas untuk istri tapi dari produk lokal berbahan kain tenun untuk mendukung Program Bangga Buatan Indonesia,” kata Sandiaga.

Terkait dengan perkembangan Metaverse, Menparekraf menyatakan dirinya bukan tidak yakin namun ia mengingatkan semua agar lebih berhati-hati karena ada aspek euforia seperti halnya saat fenomena kripto.

Menurut Menparekraf, ke depan harus benar-benar dilihat potensi Metaverse dalam upaya penyejahteraan rakyat dan membuka peluang kerja masyarakat.

Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemdes Wedomartani Gelar Acara Seni Budaya Multi Agama

 

“Kalau kita semuanya euforia seperti kripto kemarin ini yang sempat terjadi PHK, maka bisa terjadi juga di Metaverse, kita harus saling mengingatkan, berhati-hati tapi tetap optimistis itu yang harus menjadi poin yang kita garis bawahi,” katanya.

Ia sekaligus mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan semua euforia termasuk dalam investasi kripto dan sejenisnya.

“Saya tidak memiliki kripto dalam portofolio saya, tapi saya dianggap ‘oldschool’, jadul, dan ternyata dengan keadaan kripto seperti ini banyak yang mengapresiasi nasihat saya bahwa kita harus berhati-hati kalau mau berinvestasi di kripto, ya jangan terlalu besar mungkin di atas 1-2 persen dari seluruh total portofolio yang dimiliki,” kata Sandiaga.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X