HARIAN MERAPI - Kota Magelang memiliki 157 Bank Sampah Unit (BSU) yang tersebar di tiga kecamatan dengan serapan mencapai 1,2 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang Mahmud Yunus adanya keterbatasan daya tampung empat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) mendorong pemerintah kota mengutamakan pengurangan sampah dari sumbernya.
“Kami mendorong perubahan paradigma, dari ‘kumpul–angkut–buang’ menjadi ‘pilah–angkut–proses–manfaatkan kembali’,” kata Yunus, Jumat (24/10).
Baca Juga: Hadi Tjahjanto: Karate Indonesia Menuju Kelas Dunia, Jawa Tengah Bidik 7 Emas di PON Bela Diri 2025
Dia mengatakan saat ini Kota Magelang memiliki 157 Bank Sampah Unit (BSU) dengan serapan mencapai 1,2 ton per hari. Diharapkan pengelolaan sampah di sumber seperti di rumah tangga.
Dikatakan dalam pengelolaan sampah DLH juga mengembangkan pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot, kompos di kampung organik, serta edukasi pengelolaan melalui Sekolah Pengelolaan Sampah.
Dia mengatakan sebagai penguatan, Pemkot Magelang menetapkan Program Makclinge (Magelang Clean Sheet) sebagai program unggulan 2025–2030, yang berfokus pada percepatan dan sinkronisasi pengelolaan sampah secara komprehensif untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Pengajian dan Dzikiran An Nur di Alamo Homestay: Kembali ke Adab, Kembali ke Hati
Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, dimulai dari rumah tangga. Bahkan sampah bukan lagi sekadar persoalan kebersihan, tetapi bisa menjadi sumber nilai ekonomi dan penggerak perubahan gaya hidup masyarakat. *