Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Pemerintah Dituntut Perhatikan Kelompok Rentan

photo author
- Jumat, 27 Mei 2022 | 15:15 WIB
Diskusi Publik 'Peran dan Kontribusi Negara dan Masyarakat dalam Penanganan Covid-19 bagi Kelompok Rentan' di Taman Budaya Kulon Progo. (Amin Kuntari)
Diskusi Publik 'Peran dan Kontribusi Negara dan Masyarakat dalam Penanganan Covid-19 bagi Kelompok Rentan' di Taman Budaya Kulon Progo. (Amin Kuntari)

KULON PROGO, harianmerapi.com - Angka kekerasan terhadap perempuan terutama ibu rumah tangga mengalami peningkatan signifikan yakni mencapai tiga kali lipat selama pandemi Covid-19.

Karenanya, pemerintah dituntut untuk lebih memperhatikan kelompok rentan serta mengubah sistem pelayanan dan penanggulangan pandemi Covid-19 agar lebih ramah perempuan terutama penyadang disabilitas dan lansia.

Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan, Bahrul Fuad mengatakan, pada awal pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu pihaknya mengkaji dampak pandemi Covid-19 ke kehidupan perempuan di Indonesia.

Baca Juga: Polisi Bantu Dorong Mobil Pemudik yang Mogok di Jogja, Aksi Spotan yang Tuai Pujian

Survei dilakukan kepada 4.000 perempuan di lima daerah yakni Bekasi, Cirebon, Kulon Progo, Situbondo dan Kupang.

Hasilnya, terjadi peningkatan angka kekerasan terhadap perempuan yang signifikan yakni mencapai tiga kali lipat terutama ke ibu rumah tangga.

"Peningkatan kekerasan ini terjadi karena adanya beban domestik selama Covid-19, misal suami bekerja dari rumah dan anak sekolah dari rumah sehingga menambah beban domestik ke perempuan," katanya.

Baca Juga: Ini Riwayat Penyakit Buya Syafii Maarif Sebelum Wafat, Haidar Nashir: Bangsa Indonesia Berduka

"Selama ini di masyarakat kita perempuan selalu diasosiasikan ke pekerjaan domestik seperti merawat anak, mencuci dan memasak," katanya dalam acara Diskusi Publik 'Peran dan Kontribusi Negara dan Masyarakat dalam Penanganan Covid-19 bagi Kelompok Rentan' sekaligus Serah Terima Alat Bantu bagi Para Penerima Manfaat yang digelar di Taman Budaya Kulon Progo, Jumat (27/5/2022).

Diskusi digelar untuk memperingati dua tahun pandemi Covid-19. Dalam acara ini, Komnas Perempuan bekerja sama dengan The United Nations Population Fund (UNFPA) dengan didukung oleh Pemerintah Jepang (The Government of Japan - GoJ).

Dalam diskusi juga dibahas terkait hasil kajian yang menyebutkan bahwa perempuan dengan disabilitas dan lansia dinyatakan paling terdampak Covid-19 karena pusat layanan kesehatan belum ramah disabilitas dan lansia.

Baca Juga: Polisi Kembalikan 6 Motor yang Dicuri di Sleman, Kapolsek: Tak Dipungut Biaya Sama Sekali

Banyak lansia yang karena usia mengalami gangguan fungsi organ tubuh sehingga menjadi disabilitas, namun pada situasi pandemi Covid-19 layanan kesehatan tutup dan penuh sehingga mereka tidak punya akses yang bagus.

"Berdasarkan hasil kajian ini, kami berharap pemerintah lebih memperhatikan kelompok rentan dan mengubah sistem pelayanan dan penanggulangan pandemi Covid-19 yang lebih ramah perempuan dan disabilitas. Suara mereka harus didengar," tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
X