KULON PROGO, harianmerapi.com - DPRD Kulon Progo menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan PJ Bupati dan seluruh jajaran pejabat Pemkab Kulon Progo setelah dilakukannya serah terima jabatan Bupati Kulon Progo, Minggu (22/5/2022).
Sinergi antara eksekutif dan legislatif dinilai sangat diperlukan demi mewujudkan Kulon Progo yang maju dan mandiri.
Hal tersebut ditegaskan Ketua DPRD Kulon Progo, Akhid Nuryati, saat memimpin rapat paripurna silaturahmi dan perkenalan PJ Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana di Ruang Kresna Gedung DPRD Kulon Progo, Jumat (27/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Akhid menyampaikan sejumlah harapan kepada PJ Bupati dalam menjalankan roda pemerintahan Kulon Progo setahun ke depan.
Baca Juga: Ini Riwayat Penyakit Buya Syafii Maarif Sebelum Wafat, Haidar Nashir: Bangsa Indonesia Berduka
"Kami berharap roda pemerintahan dan pembangunan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Kebijakan dan program yang sudah ditetapkan namun belum selesai dan belum dilaksanakan agar dapat diselesaikan dan dilaksanakan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Akhid.
Ia memastikan, pimpinan dan anggota DPRD Kulon Progo akan senantiasa mendukung program-program kebijakan daerah yang pro rakyat. Legislatif juga menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan eksekutif demi mewujudkan Kulon Progo yang maju dan mandiri.
Di akhir rapat, Akhid menyampaikan bahwa pihaknya telah menandatangani Perda Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyempurnaan Raperda Kabupaten Kulon Progo tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kulon Progo Tahun Anggaran 2021. Hal ini sebagai amanah dari ketentuan perundangan yang berlaku.
Baca Juga: Anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz Hilang di Sungai Aaree Swiss, Mabes Polri Bantu Pencarian
Sementara itu, PJ Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana menyampaikan, dirinya telah berupaya memetakan kekuatan, potensi serta kelemahan dan ancaman yang dimiliki Kulon Progo.
Diakuinya, kalender APBD Kulon Progo masih sangat terbatas bila dibandingkan dengan daerah lain, begitu pula keadaan sosial dan ekonomi masyarakatnya.
"Dari analisis itu, kalau daerah lain punya strategi untuk mengembangkan daya saing daerah, barangkali kita perlu lebih arif lagi mencermati. Lebih tepatnya, pemahaman terhadap daya saing, bukan berarti lebih menang tetapi mengembangkan daya kerjasama dan daya sanding," urainya.
Tri Saktiyana menilai, kolaborasi antar daerah saat ini lebih penting untuk dilakukan daripada kompetisi. Artinya, dengan berbagai keterbatasan Kulon Progo masih bisa mencapai banyak hal melalui kerjasama dengan daerah lain. *