JOGJA, harianmerapi.com - Pakar politik Timur Tengah UGM Siti Mutiah Setiawati meragukan kasus penembakan Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di wilayah pendudukan Tepi Barat bakal berakhir dengan sanksi dari PBB terhadap pihak pelanggar hukum internasional tersebut.
"Biasanya hukum internasional diselesaikan secara politis, diplomatis, karena banyak kepentingan antarnegara jadi bukan konsep hukum yang dipakai, melainkan konsep politik," kata Mutiah saat dihubungi di Jogja, Kamis (12/5/2022), seperti dilansir dari Antara.
Mutiah menyadari bahwa penembakan terhadap pers tersebut perlu diusut sehingga kejahatan perang serupa tidak berulang.
Dalam peperangan, kata doa, hukum humaniter internasional secara tegas menyebutkan bahwa pers, masyarakat sipil, rumah sakit, ambulans, termasuk orang yang sudah mengibarkan bendera putih tidak boleh menjadi sasaran.
Kendati demikian, menurut dia, apabila investigasi kasus penembakan terhadap jurnalis Al Jazeera asal Palestina Shireen Abu Akleh tersebut mendapatkan hasil kemudian diketahui pihak yang bersalah, persoalannya adalah siapa yang akan memberikan sanksi.
"Soal siapa yang memberikan sanksi, dalam konteks hukum internasional itu masih dalam polemik. Hukumnya ada tetapi siapa yang menghukum," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Terima 406 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Penduduk yang Sudah Divaksin 199,3 Juta Orang
Berikutnya, jika kasus itu diajukan ke Dewan Keamanan PBB, menurut dia, akan menemukan kendala lain jika yang bersalah adalah Israel yang memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat sebagai salah satu pemegang hak veto.
Artikel Terkait
Trending di Twitter, Jejak Digital Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Mendukung Israel Terbongkar
Warga Palestina Usia 14 Tahun Ditembak Mati Tentara Israel, China Kecam Serangan Israel
Serangan Tentara Israel ke Masjidil Aqsa, FPKS Minta Internasional Tegas Hentikan Kebiadaban Israel
Penyerbuan Tentara Israel ke Masjidil Aqsa Dikecam Keras Ikatan Dai Indonesia, Ini Tuntutannya
Putin Umumkan Kemenangan Rusia di Mariupol, Namun Dibantah AS
Kane Tanaka, Orang Tertua di Dunia Berpulang pada Usia 119 Tahun
Bom Kedua Meledak Jelang Hari Raya Idul Fitri di Kabul, Ini Korbannya
Shanghai Dilockdown, Warga Kreatif Gunakan NFT Rekam Masa-masa Sulit
Kenapa Elon Musk Ngebet Beli Twitter, ini Lho Jawabannya...
Kerusuhan Terjadi di Penjara Ekuador, 43 Narapidana Dilaporkan Tewas
Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Sam Basil Meninggal dalam Kecelakaan Lalu Lintas