Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan apabila terkena gigitan ular adalah dengan imobilisasi bagian tubuh yang tergigit.
Imobilisasi adalah usaha memperlambat racun menyebar dengan menjaga bagian tubuh yang tergigit supaya tidak banyak bergerak.
“Lakukan pembidaian menggunakan kayu dan kain, atau kalau tidak ada kain dengan tali,” katanya.
“Yang penting ada kayu atau bahan keras lain yang akan mengunci bagian tubuh, sehingga tidak banyak bergerak. Seperti penanganan pada korban patah tulang,” tambah Iman.
Baca Juga: Candi Borobudur Puncak Peradaban Nusantara 1: Dikelilingi Tujuh Gunung dan Dua Sungai yang Mengalir
Setelah itu, identifikasi jenis ular yang menggigit dari bentuk fisik, corak, dan warna kulit.
Identifikasi jenis ular, katanya, penting untuk menentukan penanganan lanjutan.
“Agar tahu juga jenis ular itu yang berbisa rendah, menengah, atau tinggi, sehingga korban mendapat penanganan secara tepat,” ujarnya.
Kemudian, katanya, segera cari pertolongan ke fasilitas medis besar.
Sebab serum antibisa ular biasanya hanya tersedia di rumah sakit besar.
“Serum antibisa ular tidak bisa didapat di fasilitas kesehatan yang kecil, adanya di rumah sakit besar,” ungkapnya.
Jangan lakukan hal ini!
Iman Tjiptadi juga mengingatkan adanya kesalahan yang kerap dilakukan korban gigitan ular berbisa.
Kesalahan itu antara lain dengan mengikat bagian yang tubuh dengan harapan mencegah racun bisa menyebar.
