GUNUNGKIDUL, harianmerapi.com - Puluhan warga menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana pembangunan patung Tobong Gamping sebagai pengganti ikon patung Kendang di Bundaran Siyono, Logandeng, Kapanewon Playen, Senin (18/4/2022) sore.
Selain menyampaikan orasi penolakan massa, juga membentangkan spanduk dengan tulisan 'Tolak Pembangunan Tugu Tobong Gamping' di bawah patung Pengendang Jawa.
Kordinator aksi, Ervan Bambang Darmanto mengatakan tobong gamping tidak laik jika dijadikan sebagai ikon baru Gunungkidul menggantikan patung kendang.
Baca Juga: Aturan Lalu Lintas Saat Arus Mudik Balik Lebaran 2022, dari Ganjil Genap Hingga Sistem Satu Arah
"Tobong Gamping mencerminkan simbol eksploitasi lingkungan dan tidak tepat dibangun sebagai monumen dan ikon daerah," katanya.
Menurutnya banyak ide yang bisa diambil Pemkab Gunungkidul untuk menggantikan ikon yang saat ini sudah ada.
Banyak tokoh yang bisa menjadi inspirasi pemkab jika ingin mengganti ikon.
Baca Juga: Perjuangan Mantan Buruh Pabrik Mendirikan UMKM Fashion 'Aini Collection' di Boyolali Jawa Tengah
Misalnya, Gunungkidul punya bupati pertama Ki Ponco Dirjo, kenapa tidak dibuat ikon yang memiliki nilai sejarah atau tokoh pejuang di Gunungkidul.
Tidak hanya itu, tugu Tobong Gamping juga dianggap tidak memiliki nilai artistik yang bisa mewakili wajah Gunungkidul secara keseluruhan.
Karena itu pihaknya menyayangkan dalam prosesnya, pemkab justru tidak melibatkan para seniman yang lebih paham dengan nilai keindahan seni arsitektur.
Baca Juga: Cerita Pilu PRT Disiksa Majikan, Kepala Dibentur-benturkan ke Tembok dan Dituduh Gila
"Tobong Gamping menimbulkan polusi udara, kedua juga menjadi simbol eksploitasi tambang batu kars. Bertentangan dengan pelestarian sumber daya alam," imbuhnya.
Dia berharap pemerintah bisa mengkaji ulang rencana pembangunan Tobong Gamping sebagai pengganti ikon Gunungkidul tersebut.