Rusia Memblokir Media Independen untuk Mengontrol Liputan, Berikut Daftar Media yang Terimbas

photo author
- Senin, 7 Maret 2022 | 09:15 WIB
Puing-puing berserakan di sekitar lubang di sebuah jalan, tempat beberapa rumah rusak akibat ledakan, menyusul serangan udara di Bila Tserkva, Kyiv Oblast, Ukraina, Sabtu (5/3/2022). Foto didapatkan dari media sosial.  (ANTARA FOTO/Kyiv Oblast Police/Handout via REUTERS/WSJ)
Puing-puing berserakan di sekitar lubang di sebuah jalan, tempat beberapa rumah rusak akibat ledakan, menyusul serangan udara di Bila Tserkva, Kyiv Oblast, Ukraina, Sabtu (5/3/2022). Foto didapatkan dari media sosial. (ANTARA FOTO/Kyiv Oblast Police/Handout via REUTERS/WSJ)

harianmerapi.com - Rusia berusaha mengontrol liputan tindakan militer pada Ukraina.

Pihak berwenang Rusia memblokir beberapa media independen yang tidak pro Rusia.

Terbaru, Rusia memblokir sejumlah media independen termasuk situs berita Mediazona.

Media digital lain yang diblokir Kremlin seperti Republic, Snob.ru dan Agentstvo.

Baca Juga: Sebelas Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah - Madrasah, Salah Satunya Fungsi Pemahaman

Organisasi hak digital Roskomsvoboda pada hari Minggu mengatakan Rusia memblokir media digital sebagai upaya mengontrol liputan perangnya di Ukraina.

Roskomsvoboda berpendapat media independen telah menjadi sasaran menyusul permintaan dari Kantor kejaksaan umum tertanggal 24 Februari 2022.

Hari tersebut adalah hari ketika Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan untuk mengambil tindakan militer pada Ukraina.

Baca Juga: PPATK Sinyalir Kalangan Crazy Rich Lakukan Tindak Pidana Pencucian Uang dari Investasi Bodong

Roskomsvoboda mengatakan bahwa situs beberapa surat kabar regional dan media online juga telah diblokir.

Sejak Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina, pihak berwenang telah meluncurkan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap media Rusia yang sudah diperangi.

Mediazona mengatakan telah diblokir pemerintah karena menutupi dengan jujur apa yang terjadi di Ukraina dan menyebut invasi sebagai invasi, dan perang sebagai perang, sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Minggu (6/3/2022).

Baca Juga: Video 'Anak Durhaka' Viral di TikTok, Ibu yang Sudah Renta Dikurung Selama 9 Hari Bikin Netizen Geram

Sumber lain menyampaikan Rusia dalam beberapa hari terakhir memperkenalkan apa yang disebutnya sebagai sensor militer, sehingga hampir tidak ada media independen yang tersisa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X