harianmerapi.com - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan resolusi untuk nuklir di Ukraina.
Resolusi dari IAEA disahkan Kamis (3/3/2022) dewan direksi, dan belum dipublikasikan meski telah disahkan.
Atas keluarnya resolusi itu Rusia dan China langsung mengambil sikap.
Resolusi itu di antaranya 'menyesalkan' invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Dicoret FIFA dan UEFA dari Daftar Kompetisi Internasional, PSSI-nya Rusia Ajukan Banding
Rusia dan China menyampaikan kecaman atas keluarnya dokumen itu dan menyebutnya dipolitisasi dan secara faktual tidak benar.
Pada resolusi itu disebut-sebut meminta Rusia untuk mengizinkan pihak berwenang Ukraina melanjutkan kendali atas situs nuklirnya.
Moskow sendiri menyampaikan bahwa mereka belum memegang kendali adalah tidak benar.
Ada klaim bahwa pasukan Rusia telah menduduki lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang hancur saat mereka bergerak dari Belarus menuju Kiev.
Baca Juga: Terkena Sanksi Organisasi Olahraga Dunia, Rusia Tidak Menyerah dengan Menggelar Kompetisi Mandiri
Kementerian Pertahanan Rusia membantahnya, menyatakan bahwa penjaga Ukraina tetap mengendalikan fasilitas tersebut, dikutip dari RT.
Sementara itu, pada 1 Maret, Reuters memberikan preview draft resolusi yang memberatkan, yang ditulis oleh Polandia dan Kanada atas nama Ukraina.
Berita tentang pengesahan resolusi disambut oleh Ukraina. Pada sesi pembicaraan disesi Dewan dari 35 anggota itu hanya dua suara yang menentang.
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengklaim dalam sebuah tweet bahwa itu menunjukkan dunia 'bersatu melawan tindakan Rusia, yang mengancam Ukraina dan seluruh Eropa'.