SUKOHARJO, harianmerapi.com - Sebanyak 594 kasus stunting ditemukan di 20 desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Kasus stunting paling banyak berada di wilayah Kecamatan Polokarto mencapai 10 desa.
Pemkab Sukoharjo sudah bergerak cepat melakukan penanganan untuk menekan angka kasus stunting.
Baca Juga: Kukuhkan Duta Genre, Pemkab Sukoharjo Turunkan Stunting
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo, Proboningsih Dwidanarti, Sabtu (19/2) mengatakan, kasus stunting masih ditemukan di Kabupaten Sukoharjo.
Sebaran kasus stunting tercatat di 20 desa dan kelurahan. Penanganan kasus stunting sudah berjalan di masing-masing desa dan kelurahan.
Berdasarkan data DPPKBP3A Sukoharjo diketahui kasus stunting paling banyak berada di Desa Mancasan Kecamatan Baki sebanyak 71 kasus, Kelurahan Bulakrejo Kecamatan Sukoharjo 60 kasus.
Kemudian Desa Mranggen Kecamatan Polokarto 54 kasus, Desa Langenharjo Kecamatan Grogol 37 kasus, Desa Mertan Kecamatan Bendosari 36 kasus, Kelurahan Sonorejo Kecamatan Sukoharjo 36 kasus, Desa Cabeyan Kecamatan Bendosari 30 kasus.
Kasus stunting juga ditemukan di Desa Ngrombo Kecamatan Baki dan Desa Wirogunan Kecamatan Kartasura masing-masing 29 kasus, Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto 28 kasus.
Data kasus stunting tersebut terakhir diperbaharui pada tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Jerinx Tak Dendam dengan Adam Deni: Dia Sedang Memetik Buah yang Ditanam
"Sebaran kasus stunting dari 20 desa dan kelurahan paling banyak berada di wilayah Kecamatan Polokarto sebanyak 10 desa," ujarnya.
DPPKBP3A Sukoharjo bersama pemerintah desa dan kelurahan serta pihak terkait lainnya sudah melakukan penanganan kasus stunting.