JOGJA,harianmerapi.com - kenaikan harga kedelai impor yang meresahkan para pedagang tempe dan tahu diperkirakan masih akan berlangsung hingga Mei 2022.
harga kedelai impor di sejumlah pasar di DIY rata-rata mencapai Rp10.500-11.000 per kilogram dari harga normal sebesar Rp7.000-8.000.
Adapun harga kedelai lokal rata-rata tercatat lebih rendah Rp1.000-2.000 per kilogram dari harga kedelai impor.
Sementara berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Bahan Pokok Kabupaten Sleman, per 19 Februari 2022 harga kedelai impor tercatat naik lagi.
Baca Juga: Siap-siap, Perajin Tempe Tahu Jawa Tengah Bakal Mogok Imbas Kedelai Impor Mahal, Catat Waktunya
Harga kedelai impor per 19 Februari 2022 dilaporkan rata-rata sebesar Rp12.438 per kilogram, dengan harga terendah masih di angka Rp11.000 per kilogram.
Sedangkan harga kedelai lokal per 19 Februari 2022 dilaporkan rata-rata sebesar Rp10.786 per kilogram, dengan harga terendah di angka 7.000 per kilogram.
Kenaikan harga kedelai, baik impor maupun lokal sangat menyulitkan bagi para Perajin Tempe Tahu.
Para pedagang terpaksa melakukan efisiensi dengan mengurangi ukuran tempe dan tahu buatannya.
Masyarakat pun mengeluh dengan kenaikan harga kedelai impor yang makin memberatkan di tengah masih tingginya harga minyak goreng.
Menurut data Kementerian Perdagangan RI, harga kedelai dunia pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per gantang.
Kenaikan harga tersebut menyebabkan harga kedelai di tingkat importir Indonesia pada minggu pertama Februari 2022 menjadi Rp11.240 per kilogram.
Alih-alih mengharapkan harga kedelai impor segera turun, pemerintah justru memperkirakan harga kedelai impor masih berpotensi naik hingga Mei 2022 nanti.
