3. Polosoro dorong penyelesaian konflik secara bijaksana.
Polosoro, kata Suwarto, mendorong penyelesaian konflik khususnya di Desa Wadas dengan cara-cara yang bijaksana.
wadasBaca Juga: Akun Twitter Wadas Melawan Kena Suspend, Begini Respons Polda Jateng
Polosoro meminta penyelesaian itu jauh dari kekerasan dan selalu mengedepankan dialog dan musyawarah.
4. Polosoro dukung upaya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat Purworejo.
Polosoro, katanya, mendukung upaya-upaya terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat di Purworejo, khususnya di wilayah terdampak pembangunan Bendungan Bener.
Suwarto juga mengapresiasi upaya menciptakan rasa aman yang dilakukan oleh pemerintah melalui Polri dan TNI.
“Kami juga berharap upaya tersebut dilakukan dengan mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis,” ucapnya.
Baca Juga: Polisi Pulangkan Warga Wadas Setelah Dinyatakan Negatif Covid-19
Menurutnya, Polosoro prihatin dengan peristiwa yang terjadi pada tanggal 8 Februari 2022 ketika pengukuran tanah milik warga yang setuju dibebaskan, berujung pengamanan sejumlah orang oleh pihak kepolisian.
“Sebagai bagian dari masyarakat Purworejo, Polosoro merasa prihatin dengan peristiwa yang terjadi pada 8 Februari 2022 itu,” tuturnya.
“Kami berharap persoalan tersebut dapat diselesaikan secara elegan demi terwujudnya kemaslahatan seluruh masyarakat Purworejo,” tambah Suwarto.
Baca Juga: Solidaritas Mahasiswa untuk Wadas, Tempel Spanduk Protes di Pintu Gerbang DPRD Kota Salatiga
Ditegaskan, proyek Bendungan Bener harus terwujud dan jangan sampai gagal.
“Jangan sampai gagal karena nilai manfaatnya yang besar bagi Purworejo,” tandasnya.*