PURWOREJO, harianmerapi.com – Presiden Jokowi soroti persoalan, Desa Wadas Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Presiden Jokowi memberi perhatian khusus atas situasi yang terjadi pada saat pengukuran lahan untuk kuari atau tambang batu terbuka Bendungan Bener yang akan dibuka di Desa Wadas.
Presiden Jokowi soroti persoalan di Desa Wadas dengan memerintahkan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) untuk terjun ke desa tersebut.
Baca Juga: Desak Pengusutan Kasus Wadas, PMII dan GMNI Lakukan Aksi Solidaritas
4 Staf KSP datang ke Desa Wadas dengan fokus untuk bertemu dengan warga yang kontra, Jumat 11 Februari 2022.
Tidak hanya bertemu dengan penduduk yang menolak kuari, staf KSP juga bertemu dengan pendamping warga dari LBH Yogyakarta dan juga aktivis seniman.
4 Staf KSP terdiri atas Tenaga Ahli Utama Kedeputian Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Joanes Joko sebagai koordinator.
Baca Juga: Komisi 3 DPR RI Kunjungi Desa Wadas, Ini Cerita Warga Kontra Tambang
Lalu ada Asep Cuwantoro, Jeremi, dan Rendi Putra. Mereka mendengarkan keluh kesah warga di Masjid Nurul Huda Dusun Krajan Desa Wadas.
Dalam dialog tersebut, Joanes Joko menanyakan terkait peristiwa yang terjadi pada 8 Februari 2022, ketika proses pengukuran tanah hari pertama berlangsung.
“Silakan Bapak Ibu, sampaikan kepada kami, kejadian yang sebenarnya pada tanggal 8 Februari 2022 lalu,” katanya.
Baca Juga: 100 Pemain Liga 1 Indonesia Sudah Terjangkit Covid-19, PSSI : Kompetisi Tetap Berlanjut
“Mau sampaikan apapun silakan, mau duko (marah-red) kepada kami, juga akan kami dengarkan, kami hari ini menjadi telinga bagi Bapak Ibu semua,” tegas Joko.
Kesempatan pertama disampaikan ulama Desa Wadas, Kiai Fahrudin, yang mengatakan bahwa informasi akan didatangkannya petugas, baru diketahui Selasa 8 Februari 2022, sekitar pukul 07.00 WIB.
