JAKARTA, harianmerapi.com - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menegaskan agar seluruh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) mematuhi kebijakan satu pintu atau One Gate Policy.
Kebijakan One Gate Policy ialah sistem pemberangkatan jemaah umroh yang terpusat dan telah ditetapkan Kementerian Agama.
"Aturan ini mengatur seluruh jemaah umroh berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan menjalani karantina di Jakarta," tegasnya dikutip dari laman Kementerian Agama, Minggu (9/1/2022).
Baca Juga: Berapa Biaya Umroh 2021? Begini yang Dibahas Kemenag RI
PPIU wajib melaksanakan kebijakan yang meliputi pemeriksaan kesehatan jemaah, tes RT-PCR, pengecekan status vaksinasi, keimigrasian dan seluruh dokumen yang berkaitan lainnya.
"Intinya melindungi jemaah, memberikan proteksi dengan maksimal, serta memastikan jemaah dalam kondisi siap dengan dokumen valid dan terjaga," tegasnya.
Sementara itu, setelah melewati penantian panjang, umroh perdana tahun 2022 telah diberangkatkan Sabtu (8/1/2022) dengan jumlah 419 jemaah melalui prosedur One Gate Policy.
Baca Juga: Kapan Bisa Umroh dengan Tenang dan Nyaman Seperti Dulu Lagi?
Hilman mengarisbawahi bahwa umroh perdana kali ini menjadi penentu keberangkatan umrah selanjutnya sehingga diharapkan berjalan dengan patuh dan lancar.
"Karena umrah perdana tahun ini bisa menjadi penentu untuk umrah ke depan bahkan untuk penyelenggaraan haji di tahun ini," ujarnya.
"Ini merupakan penantian panjang setelah di hold berkali-kali dan akhirnya bisa diwujudkan pada hari ini. Setidaknya ada puluhan ribu jemaah umroh yang tersebar di seluruh Indonesia yang masih tertunda keberangkatannya," lanjutnya.*
