JOGJA, harianmerapi.com - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY angkat bicara ihwal sepinya bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang menyebabkan kerugian besar sehingga menjadi beban PT Angkasa Pura I.
Diketahui, PT Angkasa Pura I pada 2020 menargetkan jumlah penumpang di bandara YIA sebanyak 10 juta orang namun realisasinya hanya 98 ribu penumpang atau hanya satu persen, sangat jauh dari target.
"Ya kan persoalannya bencana Covid saja. Kalau tidak banyak melakukan perjalanan, tidak diperlukan banyak pesawat. Kalau tidak ada pesawat ya otomatis (rugi) karena pendapatan bandara kan dari pesawat yang berangkat, yang datang, termasuk pedagang-pedagang yang ada, UMKM," jelas Sekda DIY, Baskara Aji, Kamis (9/12/2021) di Kantor Gubernur DIY.
Baca Juga: Begini Kiat PT Angkasa Pura I Terapkan Strategi untuk Hadapi Krisis Finansial Akibat Pandemi
Menurut Aji, bandara YIA akan meraih keuntungan hanya soal waktu saja mengingat kondisi saat ini masih ada pandemi Covid-19 dan mobilitas dibatasi.
"Ini soal waktu saja. Kalau pandemi sudah tidak ada akan semakin banyak penumpang. Tidak rugi kalau enggak ada pandemi," ujarnya.
Aji juga menyebut kerugian bandara YIA bukan karena jarak yang jauh dari kota Jogja, sebab dapat diatasi dengan moda transportasi. Terlebih saat ini sudah ada kereta api bandara dan akan ada jalan tol.
Baca Juga: Sayangkan Sikap Pemkab Kulon Progo, Angkasa Pura Pastikan Bayar PBB YIA Tepat Waktu
"Apalagi sebentar lagi kan kita punya tol di sana. Jadi orang datang ke Jogja itu tidak datang ke Jogja bukan karena YIA jauh ya," ujarnya. *
