MAGELANG, harianmerapi.com – Pemerintah Kota Magelang bertekad terus menekan jumlah anak penderita stunting di wilayah tersebut.
Upaya pencegahan pun terus dilakukan oleh segenap elemen di Kota Magelang, tidak hanya dinas terkait tapi juga masyarakat.
Wali Kota Magelang, dr Muhammad Nur Aziz mengatakan setidaknya sejauh ini ada 62 kasus anak stunting di Kota Magelang. Jumlah ini diharap terus berkurang tiap tahun sampai betul-betul nol stunting.
Baca Juga: BPBD Temanggung untuk Sementara Akhiri Droping Air Bersih, Sumber Mata Air Kembali Meningkat
“Bagaimana kita siapkan generasi baru terbaik di Kota Magelang kalau masih ada stunting. Kalau masih ada stunting, menunjukkan kesehatan di kota tidak bagus. Harus kita tekan sampai nol dengan program-program terbaik,” kata dia, Jumat (26/11/2021).
Dokter Aziz menuturkan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu lama.
Hal ini menyebabkan kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya.
Baca Juga: Cerita Misteri: Istri Melahirkan, tapi Suami yang Kesakitan
“Maka, pencegahannya sedini mungkin asupan gizi ke anak harus tercukupi," kata dia.
Dia mengatakan kampung KB diharap dapat membantu pencegahan stunting ini.
"Para relawan saya minta ikut menangani ini dan menjaga agar tercipta keluarga berkualitas,” katanya.
Dia mengatakan Kamis (25/11/2021) pihaknya menggelar One Day Tour Optimalisasi Kampung KB di Hotel Puri Asri.
Baca Juga: Jaksa Agung Akan Lakukan Penyidikan Kasus HAM Berat yang Penanganannya Berlarut-larut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Intan Suryahati mengaku optimistis kasus stunting dapat teratasi.