SALATIGA, harianmerapi.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting (keseimbangan pertumbuhan anak).
Di mana penurunan angka stunting ini dapat diwujudkan dari kerja sama berbagai pihak dan kini dilakukan Rembug Stunting Kota Salatiga 2021, melalui aksi konvergensi stunting mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
“Urusan yang gampang jangan dipersulit, apalagi untuk anak-anak kita untuk generasi bangsa, apabila ada segera ditangani. Kita bersama-sama membantu penanganan warga salatiga yang terkena stunting,” tandas Walikota Salatiga, Yuliyanto di Rumah Dinas, Kamis (28/10/2021).
Pemerintah mendukung peningkatan kualitas gizi dan kesehatan pada anak dan ibu hamil, seperti akses air, sanitasi, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akses pangan bergizi, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
Dari data hasil Survei Status Gizi Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian kesehatan pada tahun 2019, prevalensi stunting pada balita tercatat 27,76 persen artinya satu dari empat anak balita Indonesia mengalami stunting.
Walikota Salatiga melalui Keputusan Walikota Salatiga Nomor 440/429/2021 tanggal 12 Juli 2021 juga telah menetapkan lokasi fokus percepatan penanganan stunting di 7 kelurahan.
Baca Juga: Manajemen PSS Segera Putuskan Nasib Dejan Antonic Usai Dirut PT PSS Marco Gracia Resmi Diberhentikan
Kelurahan yang ditunjuk yaitu Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Randuacir dan Kelurahan Kecandran. *
Artikel Terkait
Menko PMK Prihatin Tingginya Angka Kasus Stunting di Empat Kabupaten
Edukasi Isi Piringku Cegah Stunting di Yogyakarta
Cegah Stunting dengan Mewujudkan Sumber Daya Manusia Sehat
Tekan Stunting, Kulon Progo Deteksi Faktor Risiko Calon Pengantin
Jaga Tumbuh Kembang Anak untuk Mencegah Stunting