Menko PMK Prihatin Tingginya Angka Kasus Stunting di Empat Kabupaten

photo author
- Senin, 23 Agustus 2021 | 14:04 WIB
Arsip Foto. Petugas kesehatan mengukur tinggi badan balita dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Posyandu Mekar Sari, Karangasem Selatan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2020).  (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
Arsip Foto. Petugas kesehatan mengukur tinggi badan balita dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Posyandu Mekar Sari, Karangasem Selatan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2020). (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)


JAKARTA, harianmerapi.com - Indonesia harus mewaspadai tingginya angka stunting pada anak. Berdasar data, angka kasus stunting--gangguan pertumbuhan akibat kurang gizi kronis pada anak-- di empat kabupaten masih sangat tinggi.


Keprihatinan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menyampaikan sambutan dalam rapat koordinasi nasional mengenai percepatan penurunan stunting yang disiarkan di kanal YouTube Kata Data pada Senin (23/8/2021)

Dia mengatakan, daerah yang angka kasus stunting-nya masih sangat tinggi meliputi Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng di Sulawesi Selatan, Kabupaten Minahasa di Sulawesi Utara, dan Kabupaten Nias Selatan di Sumatera Utara.

Baca Juga: Luhut Minta Sistem Ketatanegaraan Diperbaiki Guna Antisipasi Kemungkinan Gelombag Covid-19 Lain

Ia memerinci, angka kasus stunting Jeneponto masih 41,3 persen, Bantaeng sebesar 21 persen, Minahasa sebesar 38,6 persen, dan Nias Selatan masih 57 persen.

"Kondisi ini berbeda dengan angka stunting di Kabupaten Sukabumi yang sudah berada di bawah angka rata-rata nasional yakni 21,9 persen. Tetapi ini masih jauh dari angka target rata-rata nasional di 2024 sebesar 14 persen," katanya.

Muhadjir mengatakan bahwa secara keseluruhan angka rata-rata kasus stunting di Indonesia saat ini berada pada kisaran 27,7 persen.

"Perlu komitmen yang tinggi serta terus menerus dari semua pihak agar kita dapat menurunkan stunting hingga (menjadi) 14 persen pada 2024 sebagaimana yang telah dicanangkan Presiden," kata Muhadjir.

Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan 5 Juta Dosis Vaksin Jadi Sinovac, Total 200 Juta Dosis

"Sebuah target yang ambisius, tetapi dengan kerja keras dan ikhtiar bersungguh-sungguh Tuhan pasti akan mengabulkan upaya kita," ia menambahkan.

Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Penurunan Stunting guna mempercepat penanganan masalah stunting.

Dalam upaya mencegah dan menangani stunting, pemerintah antara lain melakukan program intervensi gizi dengan sasaran ibu hamil dan anak usia 0 sampai 23 bulan, menggiatkan upaya peningkatan kesehatan ibu hamil dan anak, meningkatkan akses terhadap fasilitas air bersih dan sanitasi, serta mengampanyekan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

Baca Juga: Polres Indramayu Tangkap Pemuda Karena Komentar Sinis dan Menjurus Hoaks di Medsos

Rapat Koordinasi Nasional bertajuk "Bergerak Bersama Untuk Percepatan Penurunan Stunting" dihadiri sekitar 2.600 peserta yang meliputi perwakilan dari kementerian maupun lembaga, gubernur, bupati dan wali kota, pemimpin organisasi perangkat daerah, serta mitra pemerintah pusat dan daerah.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X