da SALATIGA,harianmerapi.com- Setidaknya 60 Da'i (penceramah agama), Kyai se-Kota Salatiga siap mendukung dan mempertahankan Kota Salatiga sebagai Kota tertoleran di Indonesia.
Hal ini terungkap dalam acara pembukaan Workshop Penguatan Moderasi Beragama Bagi Para Da'i/Penceramah Agama Islam yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Salatiga, Selasa (16/11/2021).
Ketua Panitia, Untoro mengatakan tujuan workshop agar segenap dai/penceramah dan kyai mengedepankan Islam yang Rahmatan lil ‘alamin.
“Workshop diikuti 60 orang terdiri dai/penceramah, dan kyai se-Salatiga. Diharapkan kita semua mampu menjaga moderasi beragama, dan menjaga predikat Salatiga sebagai kota tertoleran,” kata Untoro.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Sleman Pantau Kasus Stunting di 16 Kalurahan
Wakil Walikota Salatiga, Muh Haris pada saat hadir mengatakan keberhasilan moderasi beragama, kuncinya adalah semangat silaturahmi dan mengedepankan kasih sayang.
Diharapkan banyak ide dari para Da'i dan Kyai dalam mencari formulasi beragama yang tepat.
“Moderasi dimulai dari semangat silaturahmi, dengan mengedepankan kasih sayang baik yang berbeda namun seagama dan antar umat beragama,” kata Muh Haris.
Sedangkan Ketua MUI Salatiga, Agus Ahmad Suaidi mengangkat tema Moderasi Beragama Dalam Konsep Islam.
Acara ini juga disampaikan Aplikasi Sikap Moderasi Beragama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Salatiga KH Noor Rofiq.*