Mbah Kyai Pahing 4: Minta Dibuatkan Rumah karena Tiap Hari Diinjak-injak Kambing

photo author
- Minggu, 26 September 2021 | 05:00 WIB
Membaca doa bersama di makam Kyai Pahing. (Dok. Amat Sukandar)
Membaca doa bersama di makam Kyai Pahing. (Dok. Amat Sukandar)

PADA tahun 2012, makam Kyai Pahing ditemukan kembali oleh sesepuh Padepokan Makukuhan di Magelang, H. Chabib Sudarmadi. Menurut ceriteranya, ketika H. Chabib Sudarmadi menderita sakit parah dan rawat inap di salah satu rumah sakit di Magelang.

Dia mengalami ‘koma’, dan oleh dokter dinyatakan detak jantungnya sudah berhenti. Selang delapan menit kemudian, dia tersadar dan ruang ICU dipindah ke ruang perawatan. Dia ingat, harinya Jum’at, sekitar pukul 16.00.

Malam harinya, secara gaib dia ditemui oleh sesosok orang tua yang sama sekali belum dikenalnya. Sosok orang tua misterius itu kemudian bertanya kepadanya dengan logat bahasa Jawa yang khas:

Baca Juga: Kejujuran Membawa Nikmat 28: Menjatuhkan Pilihan Hati dengan Hati-hati

“Le, mbok inyong iki digawekake omah. Saben dina inyong iki diidak-idak wedhus karo endhel.” (Nak, saya ini agar dibuatkan rumah. Setiap hari saya ini diinjak-injak kambing dan anak itik).

Mendengar permintaaan dari sosok orang tua gaib itu, kemudian H. Chabib Sudarmadi bertanya, “Lho, mbah panjenengan niku sinten?” (Lho, mbah anda itu siapa?).

“Lho, dhek’e ora ngerti ta? Ya, wis, sesuk lungaa menyang mesjid Pahing, nang Menggoro, Temanggung,” (Lho, kamu tidak tahu, ta? Ya, sudah, besok pergilah ke masjid Pahing di Menggoro, Temanggung), jawab sosok misterius itu.

Baca Juga: Siapa yang Main Kartu Remi Tadi Malam?

Pada hari Senin, H. Chabib Sudarmadi minta pulang dari rawat inap di rumah sakit, meski belum sehat benar dan istirahat di rumah. Hari berikutnya dia minta kepada keluarganya agar diantar pergi ke masjid Pahing.

Tiba di desa Menggoro dia menemui Kyai H. Maimun Zubair, tokoh masyarakat desa itu dan menyampaikan maksudnya. Setelah menemui Gus Kafi, pertama kali dia diantar dan ditunjukkan suatu tempat di belakang masjid Menggoro.

Namun, tempat itu ternyata bukan makam Kyai Pahing. Kemudian dengan diantar Kyai H. Maimun Zubair, dia mencari lagi di mana makam mBah Kyai Pahing.

Baca Juga: Wanita Berbaju Putih Menangis di Rel Kereta Api

Di tempat lain, ditemukan sebidang tanah kosong yang menurut penuturan warga setempat di sini ada sebuah makam. Setelah ditunjukkan tempat itu, H. Chabib Sudarmadi kemudian uluk salam dan bersujud untuk ‘maneges’ kepada mBah Kyai Pahing.

Dan dia menerima bisikan gaib dari mBah Kyai Pahing, ”Wah, wis titi wancine inyong bakal duwe omah. Ora nganti patang puluh dina omahku dadi. Saka lor kidul wetan kulon bakal padha mbiyantu inyong.” (Wah, sudah saatnya saya akan mempunyai rumah. Tidak sampai empat puluh hari rumah saya jadi. Dari utara selatan timur dan barat akan membantu saya). (Ditulis: Amat Sukandar)



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X