SUKOHARJO, harianmerapi.com - Dua dari total enam blok Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Joho, Sukoharjo kosong sejak September lalu. Keduanya yakni blok E dan F kosong setelah semua penghuni merupakan karyawan PT Sritex memilih keluar dari Rusunawa Joho karena dirumahkan.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Sukoharjo menawarkan puluhan kamar kosong tersebut ke PT Sritex kembali dan masyarakat umum sebagai penghuni.
Kepala DPKP Sukoharjo Suraji, Sabtu (9/10/2021) mengatakan, blok E dan F Rusunawa Joho Sukoharjo kosong sejak September lalu. DPKP Sukoharjo sudah melakukan pengecekan dan koordinasi dengan PT Sritex dimana sebelumnya puluhan karyawan menempati kamar. Para karyawan tersebut meninggalkan Rusunawa Joho Sukoharjo setelah dirumahkan dari tempat kerjanya.
"Ada dua blok yakni blok E dan F Rusunawa Joho Sukoharjo kosong karena PT Sritex mundur. Karyawan yang sebelumnya menempati kamar sekarang dirumahkan," ujarnya.
DPKP Sukoharjo langsung melakukan pengecekan dan perawatan aset Rusunawa Joho Sukoharjo tersebut. Petugas diturunkan untuk melihat kondisi bangunan. Hal itu juga pendataan apabila ada kerusakan sekaligus perencanaan perbaikan.
Gerak cepat dilakukan DPKP Sukoharjo agar Rusunawa Joho Sukoharjo bisa segera ditempati lagi. Penawaran diajukan kembali ke PT Sritex mengingat perusahaan tersebut memiliki banyak karyawan. Hal ini juga dilakukan setelah sebelumnya pengisian kamar Rusunawa Joho Sukoharjo mengandalkan karyawan PT Sritex.
Baca Juga: Sabar ya, Pendakian Gunung Gede-Pangrango Ditutup Mulai 6 Oktober Hingga PPKM Turun ke Level 1
Pengisian kembali blok E dan F Rusunawa Joho Sukoharjo juga dilakukan dengan menawarkan ke masyarakat. DPKP Sukoharjo sudah berkoordinasi dengan melibatkan camat, lurah dan kepala desa untuk membantu memberikan sosialisasi ke masyarakat.
"Tidak boleh kosong, harus segera diisi apalagi Rusunawa Joho Sukoharjo juga memberi kontribusi bagi daerah," lanjutnya.
DPKP Sukoharjo sampai sekarang belum menerima pengajuan pengisian kamar kosong di Rusunawa Joho Sukoharjo. Meski begitu, Suraji berharap ada masyarakat dan PT Sritex segera memberi jawaban bisa menempati blok E dan F.
"Masing-masing blok yang kosong itu ada 52 unit kamar yang kosong. Untuk pengisian tersebut memang kami masih mengandalkan dari sektor pekerja atau karyawan. Sebab warga masyarakat Sukoharjo sudah memiliki rumah sendiri," lanjutnya.
Empat blok lainnya di Rusunawa Joho Sukoharjo masing-masing blok A, B, C, D sampai sekarang masih terisi. Para penghuni sudah lama tinggal di kamar yang disediakan Pemkab Sukoharjo tersebut. Mereka mayoritas merupakan pendatang yang bekerja diberbagai sektor industri di Kabupaten Sukoharjo. Meski demikian, ada juga yang merupakan warga asli Kabupaten Sukoharjo.
"Kebutuhan rumah tinggal di Sukoharjo memang sangat tinggi terlebih lagi sebagai daerah industri. Para pekerja atau karyawan tersebut bisa tinggal di Rusunawa Joho Sukoharjo," lanjutnya.