Demi Piknik Saat PPKM, Rela Bayar Joki Hingga Lewat Jalur Tikus

photo author
- Rabu, 1 September 2021 | 20:31 WIB
Petugas penyekatan retribusi di Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)
Petugas penyekatan retribusi di Gunung Kidul. (Foto ANTARA/Sutarmi)

YOGYA,harianmerapi.com- Objek wisata di Yogya masih ditutup karena PPKM di Yogya masih berada di level 4. Meski demikian, ternyata banyak wisatawan nekat masuk ke kawasan pantai melalui jalur tikus dan memanfaatkan joki.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY, Noviar Rahmad kepada wartawan, Rabu (1/9/2021) mengaku kesulitan mengontrol wisatawan yang datang ke objek wisata khususnya pantai.

Meski pihaknya telah menutup gerbang masuk dan TPS di ojek wisata, banyak wisatawan yang mencari celah dengan mengakses jalan tikus atau jalan pintas didukung oleh para joki.

"Ya jadi ada joki-jokinya biasanya (wisatawan) membayar kepada joki itu sampai dengan Rp 50 ribu, nanti diantar lewat jalur tikus sementara kita kan melakukan penjagaan di pintu gerbang. Nah itu ternyata banyak joki-joki di daerah pantai itu. Nah masuk lah mereka lewat ke sana," jelas Noviar melalui sambungan telepon, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga: Cuntel Masih Menjadi Favorit Wisata untuk Ngadhem di Lereng Merbabu

Noviar menyatakan kesulitan mengontrol wisatawan yang masuk yang mencapai ribuan. Dia mengimbau agar masyarakat bersabar hingga pembatasan turun level dan wisata kembali bisa dibuka secara bertahap.

"Agak kesulitan mendeteksinya cuma kami mengimbau supaya masyarakat bersabar dulu terutama pada masyarakat yang biasa memperoleh pendapatan dari sektor wisata itu bersabar, kalau kita sudah turun ke level 3 mungkin sudah mulai dibuka," jelasnya.

Dia menjelaskan kunjungan wisata berpotensi menyebarkan virus Covid-19, sebab wisatawan yang datang tidak cukup hanya mengunjungi satu objek saja.

Baca Juga: Seniman Unjuk Karya Seni Instalasi, Bangkitkan Destinasi Wisata Kulon Progo

Noviar menyebut kedatangan wisatawan di kawasan Malioboro mungkin masih bisa terkontrol, namun objek wisata lain tidak ada jaminan.

"Malioboro bisa dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat, cuma kalau mereka kan tak cukup ke Malioboro, datangnya juga ke objek wisata yang lain, yang sebagian masih. Makanya mereka cari jalur tikus," jelasnya.

Lebih lanjut, Noviar mengatakan wisatawan yang datang mencapai ribuan di satu lokasi pantai dan polanya mencari celah, misalnya apabila satu pantai ditutup maka akan mencari celah pantai lain di kawasan tersebut.

Baca Juga: 1.000 Vaksin Covid-19 Disiapkan untuk Pelaku Wisata Kulon Progo

"Dari laporan teman-teman itu satu hari bisa ribuan yang masuk. Kemarin di pantai (Baron) aja macet sampai 2 kilo itu diputer semua itu.

Ribuan Itu baru di satu titik, kalau misalnya ada 33 titik ya bayangkan aja berapa ribu yang masuk. Sebagian kita bisa menghalau untuk putar balik tapi tidak sedikit juga yang bisa lolos melalui joki-joki itu," paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X